Silih Tulungan, Gerakan Sosial Pulihkan Ekonomi Warga Jabar
Yuk saling membantu sesama di masa pandemik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pandemik COVID-19 memberikan dampak signifikan pada anjloknya perekonomian. Permintaan yang semakin menurun membuat para produsen harus mengerem sejenak usahanya.
Konsumsi rumah tangga menurun drastis seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat. Apalagi, banyak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Kondisi tersebut kemudian melatarbelakangi lahirnya Gerakan Silih Tulungan yang digagas Divisi Komunikasi dan Gerakan Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar.
Ketua Divisi Komunikasi dan Gerakan Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar Eric Wiradipoetra berharap, dengan adanya Gerakan Silih Tulungan, penyelamatan, pemulihan, dan menormalkan kembali ekonomi Jabar dapat berjalan dengan komprehensif, terukur, inovatif, dan kolaboratif.
"Silih Tulungan adalah praksis egalitarian karena kata silih menyiratkan kesetaraan. Setiap manusia dikodratkan saling membutuhkan, menolong, dan ditolong, memberi, dan menerima pemberian. Semangat inilah yang ingin kami bentuk," kata Eric melalui siaran pers, Selasa (15/12/2020).
1. Mendorong masyarakat Jabar agar kembali ke semangat gotong royong
Silih Tulungan merupakan gerakan sosial masyarakat, bukan mobilitas sosial. Nantinya, gerakan ini akan diejawantahkan menjadi program aksi dan literasi digital Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar. Eric menyatakan, gerakan Silih Tulungan bertujuan menggali, merevitalisasi, membangunkan, karakter masyarakat Jabar, yakni gotong royong.
Ini penting menjadi modal dasar untuk menyelamatkan, memulihkan, dan menormalkan, ekonomi Jabar yang terpukul telak oleh pandemi COVID-19. "Gerakan Silih Tulungan disarikan dari kredo masyarakat Jawa Barat yakni, Silih Asih-Silih Asuh-Silih Asah," ucapnya.