Sering To The Point, Bupati Purwakarta Anne Sempat Disebut Membosankan
Tak sama dengan suaminya, Anne tak ingin terlalu menonjol
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018, mayoritas masyarakat Kabupaten Purwakarta mempercayakan Anne Ratna Mustika menjadi bupati mereka. Anne merupakan istri dari bupati sebelumnya, Dedi Mulyadi, yang menjabat dua periode secara berturut, Dedi Mulyadi.
Banyak pihak menduga bahwa cara memimpin Anne tidak akan berbeda jauh dengan sang suami yang gemar guyon dan banyak melakukan pendekatan dengan warga dengan cara-cara unik. Namun, nyatanya semua perkiraan itu meleset.
Di temui di kantor dinasnya, Anne sedikit bercerita kepada IDN Times mengenai perbedaan karakter antara dia dan sang suami ketika memimpin Kabupaten Purwakarta. Dia mengaku selama ini tidak ingin terlalu diekspos dalam hal kinerja. Yang penting dalam benak pikirannya, semua visi dan misi berjalan secara baik meski tak semuanya harus terpampang di media massa maupun media sosial.
"Kalau tertarik ada (untuk memamerkan kinerja), tapi kayanya jiwa entertainment saya enggak ada. Saya lempeng (lurus) kalau kata orang kantor tuh," kata Anne terkait dengan cara dia menonjolkan hasil kinerjanya, Senin (24/2).
1. SKPD awalnya sempat boring dan kaget dengan cara Anne bekerja
Dia bercerita, cara bekerja yang lurus dan tidak ingin segalanya terekspos awalnya membuat bosan para pegawai di lingkup pemerintah daerah (pemda). Mereka heran sebab cara memimpin ini berbeda 180 derajat dengan apa yang dilakukan Dedi Mulyadi.
Kebiasaan melakukan segala program dengan lebih ramai dan terbuka selama 10 tahun memang sulit untuk diubah. Namun perlahan, cara memimpin yang lebih tenang dan terukur mulai bisa diikuti seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
"Kalau rapat saya langsung ke intinya. Awalnya mereka kaget, aneh, boring (membosankan). Semakin hari semakin sedikit (yang datang ke acara). Tapi semakin ke sini saya punya formula untuk mengikat mereka: reward (penghargaan) dan punishment (hukuman)," ujarnya.
Baca Juga: Dulu Sering Zumba, Bupati Purwakarta Ambu Anne Kini Senang Bersepeda
Baca Juga: Ini 3 Fakta Unik tentang Simping, Penganan Khas Purwakarta