Ridwan Kamil Tegur Kepala Daerah karena Lambat Lakukan Vaksinasi
Baru 20 ribu vaksinasi per hari bisa dilakukan di Jabar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan kekesalannya atas program vaksinasi yang dilakukan ri sejumlah daerah. Penyuntikan vaksin COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) terkesan lamban. Dia pun meminta bupati dan wali kota mempercepat proses tersebut.
Dari data yang didapatnya, per hari vaksinsasi yang dilakukan hanya mencapai 20 ribu. Angka ini sangat jauh dari target percepatan vaksinasi yang diharap rampung tahun ini untuk seluruh warga Jabar yang berhak mendapat vaksin.
"Sekarang 20 ribu per hari. Kalau 300 hari saja (1 tahun) baru 6 juta jiwa. Jabar targetnya 36 juta jiwa, makanya baru bisa enam tahun selesai semua," ujar Emil dalam rapat Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Gedung Sate, Senin (8/3/2021).
1. Kalau terlalu lama vaksinasi, herd immunity tidak akan terbentuk
Menurutnya, ketika vaksinasi untuk seluruh warga yang diwajibkan terlalu lama, maka kekebalan komunitas (herd immunity) bisa jadi tidak terbentuk. Sebab, vaksin memiliki masa kadaluarsa untuk menghalau virus.
Emil telah mengecek hampir seluruh daerah di Jabar lambat dalam pengecekan data. Pendataan lambat akan berdampak pada vaksinasi yang terlambat pula.
"Jadi titik kepada kepala daerah jangan sampai didemo warga karena tidak ada vaksinasi. Karena barangnya ada, tapi proses registrasinya tidak jelas," kata dia.
Saat ini hanya Kota Bandung dan Kota Cimahi yang memiliki pendataan cukup baik.
Baca Juga: Membedah Mitos dan Fakta seputar Vaksinasi COVID-19
Baca Juga: Vaksinasi Massal ASN di Lingkup Provinsi Jabar Dimulai