Ridwan Kamil Tak Setuju Wacana Perpres Jokowi Soal Industri Miras
Apa manfaatanya sih pak industri miras ini?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Peraturan Presiden yang memperbolehkanya masuknya investasi asing untuk industri minuman beralkohol lokal atau minuman keras (miras) di sejumlah daerah menuai polemik. Keberadaan investasi tersebut disinyalir lebih banyak menibulkan dampak negatif ketimbang hal positif dari segi pemasukan negara.
Penolakan atas Perpres ini pun disampaikan banyak piihak, salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurutnya, untuk menumbuhkan pendapatan negara dari segi investasi, masih banyak sektor yang bisa dimanfaatkan ketimbang membangun industri miras.
"Dalam pandangan saya untuk memajukan Indonesia banyak investasi (yang lebih bermanfaat) dibandingkan miras," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, kepada wartawan, Selasa (2/3/2021).
Meski demikian, Emil masih menunggu pertemuan antara para pemuka agama yang rencananya akan membahas terkait dengan Perpres industri minuman tersebut.
1. PWNU Jabar tolak keras isi Perpres industri miras
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat ikut bersuara terkait peraturan presiden yang membolehkan berdirinya pabrik minuman beralkohol atau minuman keras (miras) di beberapa daerah. PWNU Jabar menyarankan, sebaiknya presiden membuka investasi di bidang lain yang lebih banyak manfaatnya.
"Kita secara khusus dari NU, khususnya PWNU Jabar tidak sepakat dengan kebijakan tersebut, karena apa pun alasannya jika kita bicara soal manfaat dan mudharat, sisi manfaat dan perkara yang membahayakan, miras sisi mudharatnya lebih banyak dari sisi manfaatnya," ujar Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah saat dihubungi, Senin (1/3/2021).
Baca Juga: Investasi Miras Dinilai Bukan Solusi Menggenjot Sektor Pariwisata
Baca Juga: Kerasnya Suara PKS Tuntut Perpres Miras Dibatalkan