Tolak Carpooling, Driver Gojek Demo di Depan Kantor Wali Kota Bandung
Mereka meminta kerja sama Disbub dengan Grab dihentikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Puluhan pengendara Gojek melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Wali Kota Bandung. Mereka meluapkan kekesalan karena Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan perusahaan transportasi daring (online), Grab.
Koordinator Lapangan Gojek Ardiansyah mengatakan, kebijakan yang diambil pemerintah kota (Pemkot) Bandung ini seharusnya tidak dilakukan. Sebab langkah tersebut bisa menimbulkan polemik untuk perusahaan transportasi online lain.
"Ini adalah sebagai bentuk ketidakadilan yang terjadi dan dilakukan oleh Pemkot Bandung. Dan kebijakan ini terkesan terburu-buru," ujar Ardiansyah saat melakukan aksi, Jumat (15/3).
1. Pemkot dianggap pilih kasih
Ardiansyah mengatakan, Pemkot Bandung dianggap hanya memberikan akses kepada perusahaan Grab semata. Sebab Dinas Perhubungan Kota Bandung seharusnya bisa menggaet perusahaan transportasi lain tidak hanya Grab.
Sebab di Bandung tak hanya Grab dan Gojek yang menjadi transportasi online, ada juga perusahaan lain. Kalau program ini terus berlanjut maka pengemudi transportasi yang lain bisa jadi tersisihkan dengan berkurangnya penumpang.
"Kalau ini sudah kebijakan walaupun baru uji coba kan pasti tuh nantinya dilaksanakan. Namanya juga perintah, ntar semua ASN (aparatur sipil negara) pasti harus naik Grab kan," paparnya.
Baca Juga: Atasi Kemacetan, Dishub Mantabkan Program Carpooling di Kota Bandung
Baca Juga: Grab dan ITS Jalin Kerja Sama Teknologi untuk Millennials dan Gen-Z