TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tolak Carpooling, Driver Gojek Demo di Depan Kantor Wali Kota Bandung

Mereka meminta kerja sama Disbub dengan Grab dihentikan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Puluhan pengendara Gojek melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Wali Kota Bandung. Mereka meluapkan kekesalan karena Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan perusahaan transportasi daring (online), Grab.

Koordinator Lapangan Gojek Ardiansyah mengatakan, kebijakan yang diambil pemerintah kota (Pemkot) Bandung ini seharusnya tidak dilakukan. Sebab langkah tersebut bisa menimbulkan polemik untuk perusahaan transportasi online lain.

"Ini adalah sebagai bentuk ketidakadilan yang terjadi dan dilakukan oleh Pemkot Bandung. Dan kebijakan ini terkesan terburu-buru," ujar Ardiansyah saat melakukan aksi, Jumat (15/3).

1. Pemkot dianggap pilih kasih

IDN Times/Debbie Sutrisno

Ardiansyah mengatakan, Pemkot Bandung dianggap hanya memberikan akses kepada perusahaan Grab semata. Sebab Dinas Perhubungan Kota Bandung seharusnya bisa menggaet perusahaan transportasi lain tidak hanya Grab.

Sebab di Bandung tak hanya Grab dan Gojek yang menjadi transportasi online, ada juga perusahaan lain. Kalau program ini terus berlanjut maka pengemudi transportasi yang lain bisa jadi tersisihkan dengan berkurangnya penumpang.

"Kalau ini sudah kebijakan walaupun baru uji coba kan pasti tuh nantinya dilaksanakan. Namanya juga perintah, ntar semua ASN (aparatur sipil negara) pasti harus naik Grab kan," paparnya.

Baca Juga: Atasi Kemacetan, Dishub Mantabkan Program Carpooling di Kota Bandung

2. Hanya memikirkan kepentingan pribadi

IDN Times/Debbie Sutrisno

Di sisi lain, Ardiansyah menilai kebijakan ini hanya berorientasi pada sektor kapital. Sebab dari informasi yang didapat, Pemkot Bandung diiming-imingi uang bantuan dalam bentuk CSR sebesar Rp3 juta per hari. Jumlah ini bisa bertambah dengan semakin banyaknya ASN yang mengikuti program tersebut.

"Apalagi Wali Kota Bandung Oded M. Daniel berencana akan memberlakukan kebijakan ini bagi seluruh pegawai Pemkot Bandung. Maka tentu Pemkot akan mendapatkan jumlah yang fantastis," ujar Ardiansyah.

Baca Juga: Grab dan ITS Jalin Kerja Sama Teknologi untuk Millennials dan Gen-Z 

3. Siapkan aksi lebih besar

IDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk menyelesaikan persoalan ini, perwakilan dari pengemudi Gojek ingin bertemu langsung dengan Kepala Dinas Perhubungan dan Wali Kota Bandung Oded M Danial. Pertemuan ini guna mencari tahu alasan Pemkot Bandung lebih memilih Grab dan tidak melakukan kerja sama dengan perusahaan transportasi online yang lain.

Sayangnya pada aksi ini mereka ditolak masuk oleh perwakilan dari Pemkot Bandung. Sebab hari ini wali kota dan Wakil wali kota sudah mempunyai agenda cukup padat dari pagi hingga sore hari.

Ardiansyah mengatakan, jika tidak ada komunikasi yang baik dari Pemkot Bandung, maka pihaknya bersiap melakukan aksi lanjutan dengan massa yang lebih banyak. "Kita akan bawa pengemudi Gojek lebih banyak lagi nanti," kata dia.

Berita Terkini Lainnya