TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Proyek Pembangunan Rel Ganda, 600 Bangunan di Kiaracondong Digusur

Pembangunan rel ganda untuk menunjang proyek kereta cepat

Ilustrasi bangunan liar. IDN Times/Aji

Bandung, IDN Times - Kementerian Perhubungan akan membangun rel ganda untuk kereta api dari Stasiun Kiaracondong menuju Stasiun Cicalengka. Dalam pembangunan ini setidaknya ada 600 bangunan yang harus disingkirkan di kawasan Kiaracodong. Bangunan itu selama ini digunakan masyarakat untuk berbagai aktivitas.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, pihak Kemenhub sudah melakukan koordinasi dengan Pemkot Bandun maupun masyarakat sekitar. Untuk kemudahan pembangunan rel ganda harus ada lahan yang digunakan, dan selama ini lahan milik pemerintah itu dipakai masyarakat.

"Mereka baru menyampaikan rencana itu (pembangunan rel ganda). Makanya nanti akan dibuat tim dari perkerataapian dan Pemkot Bandug. Posisinya nanti kami mendampingi (sosialisasi ke warga)," ujar Oded ditemui di rumah dinas, Selasa (8/6/2021).

1. Harus ada kompensasi kepada warga yang menempati bangunan itu

Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Oded mengatakan, dalam kasus seperti ini memang harus ada sosialisasi yang baik kepada masyarakat. Kompensasi pun harus diberi karena mereka selama ini sudah lama menempati kawasan dan ikut menjaga lahan ini.

"Tadi sudah disampaikan harus ada kompensasi. Mereka (Kemenhub) sudah ada kebijakannya, tidak begitu mendalam (termasuk kerohiman)," papar Oded.

2. Pembangunan rel ganda tahap II dibangun awal 2022

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat Erni Basri mengatakan, untuk pembangunan rel ganda tahap kedua yang menghubungkan Kiaracondong-Gedebage rencananya dilakukan awal 2021. Namun, karena ada pandemik COVID-19 maka pembangunan ini harus diundur paling lama awal tahun 2022.

Erni menuturkan, dari pemetaan yang sudah dilakukan ada sekitar 600 bidang tanah yang berada di Kiaracondong. Sedangkan untuk keseluruhan tahap pertama dan kedua total ada 900 bidang tanah.

Sejauh ini Kementerian Perhubungan sudah melakukan sosialisasi dan pembicaraan dengan masyarakat yang mendirikan bangunan di atas lahan milik pemerintah tersebut. Mereka sepakat untuk pergi dari lahan tersebut dan akan mendapat uang kerohiman.

"Pemerintah memberikan dukungan strategis untuk itu. Istilahnya ada kerohiman. Ini aturannya ada dan kami mengawal itu," papar Erni.

Baca Juga: Pembangunan Rel Ganda Kiaracodong-Cicalengka Tahap II Dibangun 2022

Berita Terkini Lainnya