Potensi Banjir Masih Mengintai! Ini yang Harus Dilakukan Warga Bandung
Mari sama-sama minimalisir dampak banjir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Lapan memprediksi hujan masih akan mengguyur wilayah Jawa dan Sumatera meski Indonesia sekarang sudah masuk dalam musim kemarau. Hal ini dikarenakan adanya musim kemarau yang berpotensi basah di tahun ini.
Kondisi tersebut kemudian berdampak pada beberapa daerah yang mengalami banjir, misalnya di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Untuk mengurangi potensi banjir, sejumlah pakar memberikan solusi paling mudah untuk meminimalisir dampak derasnya curah hujan.
Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Ir. Arwin Sabar mengatakan, salah satu cara yang bisa masyarakat lakukan adalah rekonservasi nonvegetatif dalam bentuk rekayasa reseptor alami sumur resapan. Perlu diingat bahwa rekayasa ini bergantung pada luas bangunan.
"Di Bandung Utara misalnya, rekayasa hanya bisa dibangun pada 10 sampai 20 persen wilayahnya, sisanya berupa rekonservasi vegetatif dalam bentuk perkebunan dan rerumputan," ujar Arwin melalui siaran pers ITB dikutip Minggu (27/6/2021).
1. Masyarakat punya kewajiban untuk menyimpan air
Arwin mengatakan, berbagai strategi bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak banjir. Salah satunya dengan menyimpar air di dalam tanah.
Karena setiap orang memiliki hak akan air maka sudah selayaknya ada upaya untuk menyimpan air ini ke dalam tanah tidak langsung dibiarkan melintas dan masuk ke sungai begitu saja.
"Di samping setiap orang membutuhkan dan mempunyai hak akan air, dia juga berkewajiban menyimpan air,” kata dia.
Baca Juga: Sungai Citarum Meluap, Lima Kecamatan di Bandung Terdampak Banjir
Baca Juga: Hujan Deras Guyur Kota Bandung, Banjir Cileuncang Dimana-mana
Baca Juga: Bandung Utara Banjir, Lahan Kritis dan Drainase Buruk Penyebabnya