TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PKS Jabar Akui Belum Ada Komunikasi Politik dengan Ridwan Kamil

Partai politik masih menanti kepastian undang-undang pemilu

Ilustrasi partai PKS. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Bandung, IDN Times - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Keadian Sosial (PKS) Jawa Barat dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sejauh ini belum menempuh permbicaraan formal ihwal pemilihan gubernur atau pemilihan presiden beberapa tahun ke depan.

Ketua DPW PKS Jabar Haru Suandharu mengatakan, perbincangan secara formal yang menjurus terkait perpolitikan di Jabar maupun nasional memang belum terjadi. Namun, perbincangan di luar itu masih sering termasuk dirinya dan Emil yang kerap bertemu di Gedung DPRD Jabar.

"Ngobrol biasa aja paling sih habis paripurna. Sebentar saja, lah," ujar Haru saat dihubungi, Selasa (23/2/2021).

Emil sendiri saat ini tengah dikaitkan atas kedekatannya dengan Golkar. Namun dia menampik hal tersebut, walaupun menyebut sempat ditawari sejumlah partai politik untuk duduk sebagai pimpinan partai di daerah.

1. Kalau mau maju Pilpres atau Pilgub harus bertemu Ketua Umum PKS

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu (Dok. PKS)

Harus menuturkan, jika memang Emil serius ingin maju dalam pemilihan kepala daerah atau presiden bersama PKS, dia jelas harus bertemu dengan Ketua Umum PKS, Ahmad Syaikhu. Meskipun pertemuan antara keduanya sempat terjadi, tapi hal itu hanya acara biasa tidak menjurus pada perpolitikan.

"Jadi semua kewenangan dari pusat. Yang jelas kader kami siap untuk dicalonkan pada pemilihan kepala daerah baik bupati, wali kota, gubernur, atau presiden," ungkap Haru.

Isu adanya kemungkinan menyandingkan kembali Oded, Wali Kota Bandung dari PKS, dan Emil dalam Pilgub 2023 mendatang, Haru pun belum bisa memastikan. PKS masih menunggu kepastian aturan dalam Undang-undang pemilihan umum yang tengah diperdebatkan.

2. Jalan untuk pemilihan umum masih panjang

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Dia pun memastikan perpolitikan di daerah maupun nasional seluruhnya masih menunggu kepastian UU Pemilu yang akan digunakan nantinya. Sebab, masih ada wacana Pilkada dan Pilpres akan diserentakkan.

Jika itu terjadi maka persiapan dalam pemilihan umum pun jelas akan berbeda. Tokoh yang diajukan akan mengikuti keputusan Undang-undang tersebut.

"Jadi saya kira kalau persiapan mah semua juga masih menunggu. Kalau obrolan siapa disandingkan dengan siapa sambil hereuy (bercanda) mah pasti ada," ujarnya.

Berita Terkini Lainnya