Perkuat Toleransi, Pegiat Keberagaman Garut Bentuk Komunitas SAJAJAR
Perbedaan keyakinan tidak harus ditakuti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Garut, IDN Times - Para pegiat keberagaman dari berbagai agama, kepercayaan dan Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada di Kabupaten Garut sepakat membentuk forum besama yang diberi nama SAJAJAR (Solidaritas Jaringan Kerja Antar Umat Beragama).
Kesepakatan tersebut diambil dalam acara Ngobrol Kebhinnekaan dengan tema 'Membumikan Toleransi di Tengah Keberagaman' yang diselenggarakan di Kedai Nyuasana Coffe, Garut, Jawa Barat, Rabu, (23/3/2022).
Salah satu inisiator Usama Ahmad Rizal mengatakan, komunitas ini dibentuk untuk merespons kondisi sosial dan politik yang penuh konflik serta kekerasan atas nama agama.
"Hal ini dijadikan landasan untuk menjawab kegaduhan tersebut dengan menyalakan kembali semangat toleransi. Agama tidak boleh dijadikan alasan untuk bertikai," ujarya melalui siaran pers dikutip, Jumat (25/3/2022).
1. Intoleransi di Garus cukup tinggi
Menurutnya, saat ini masih ada relasi sosial yang belum selesai di tengah masyarakat. Ini seringkali menjadi sumber perpecahan di tengah keberagaman.
Maka, komunitas semacam ini perlu dibuat untuk memperbanyak ruang interaksi dan dialog. Terlebih kecenderungan orang bersifat intoleran atau tidak moderat karena terbentuk oleh lingkungan. Oleh karena itu sangat penting membangun ruang-ruang perjumpaan seperti kegiatan diskusi seperti ini.
"Dengan diamalkannya toleransi secara baik, maka akan berbuah kerukunan di tengah masyarakat. Semangat toleransi harus terus dihidupkan, karena itu merupakan ciri khas bangsa kita," ujar Rizal.
Baca Juga: 140 Komunitas Kecam Perda Penyimpangan Seksual Milik Pemkot Bogor
Baca Juga: YLBHI Kecam Pembongkaran Paksa Masjid Ahmadiyah di Sintang