TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengusaha Incar Pengembangan Selatan Jabar untuk Kawasan Industri

Upah pekerja jadi pertimbangan pengusaha dalam berinvestasi

Ilustrasi industri pabrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) tengah mengembangkan sejumlah kawasan industri baru untuk meningkatkan perekonomian. Selain kawasan Rebana, Jabar bagian selatan menjadi titik baru yang diharap bisa menjadi perindustrian.

Wakil Ketua Bidang Industri Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar, Pieter Wijaya mengatakan bahwa saat ini memang belum banyak industri yang berada di Jabar bagian selatan. Mayoritas industri ada di kawasan utara dan tengah Jabar.

Maka, pengembangan kawasan industri di daerah tersebut bisa menjadi opsi selain rencana dibangunnya Rebana yang berada di sekitar Majalengka, Subang, dan Cirebon.

"Kawasan selatan bisa menguntungkan (bagi pengusaha) karena upahnya lebih rendah, meski infrastrukturnya belum sebagus daerah utara," kata Pieter, Selasa (7/6/2022).

1. Harus ada kekhususan dalam membangun daerah industri

Ilustrasi aktivitas di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. (ANTARA/HO-BKIP Kemenhub/am)

Menurutnya, pemerintah sudah memberi sinyal dalam pengembangan kawasan industri di Jabar selatan. Meski demikian, belum ada kepastian industri apa yang bisa dibangun di daerah tersebut.

Namun, dari informasi yang diterima Apindo Jabar, kemungkinan industrinya akan berbeda dengan yang dibangun di kawasan Rebana. Dalam pengambangan industri di Jabar termasuk Rebana dan kawasan selatan, sejauh ini belum diperbolehkan untuk industri basah atau yang menghasilkan limbah cair.

"Baiknya setiap kawasan industri itu memang ada kekhususannya sendiri. Jadi lebih identik daerah dengan industri yang ada di sana," kata dia.

Mengenai pembangan industri hijau, Pieter menyebut bahwa konsep ini sebenarnya bisa dilakukan di mana saja, tidak tergantung dengan daerah tertentu saja.

2. Pemda dan pengusaha harus bersinergi merangkul para investor

Ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu Ketua Apindo Jabar Ning Wahyu mengatakan jika guncangan ekonomi masih terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh negara akibat pandemik COVID-19. Awal tahun ini perekonomian diprediksi mulai membaik, walaupun masih ada sejumlah negara besar yang belum, bahkan diprediksi alami resesi termasuk Amerika dan beberapa negara di Eropa.

Perekonomian dunia yang melambat ini bukan berarti yang terburuk memberi dampak para kondisi di Indonesia. Di balik kondisi tersebut pemerintah dan pelaku usaha harus berkolaborasi investasi ke daerah tetap berjalan, karena ini bisa memberikan peluang bekerja bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan.

"Pembangunan akan berjalan dan saya optimistis di Jabar peluangnya sangat besar. Di sini tersedia tenaga kerja, walaupun secara upah tinggi tapi ada pilihan daerah lainnya (di Jabar)," ujar Ning.

Upaya untuk menarik investor pun dilakukan dengan melakukan paparan kepada pengusaha dari Taiwan, Amerika, dan negara lainnya, agar mereka mau berinvestasi di sejumlah daerah baru seperti Cirebon.

3. Industri harus perbanyak penggunaan produk dalam negeri

Ilustrasi siswa SMK. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Dalam meningkatkan perekonomin daerah dan nasional, Apindo Jabar pun mengajak pelaku usaha berkolaborasi baik sesama industri maupun usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Industri harus bisa memaksimalkan produk dalam negeri dalam setiap usaha yang dikerjakan.

Karena dengan cara ini perputaran ekonomi dan keuangan di dalam negeri bisa lebih baik. "Seluruh pengusaha baik yang besar dan kecil harus bergandeng tangan membangun perekonomian bersama," kata dia.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Lebih Perhatian pada Kawasan Industri

Baca Juga: Pelabuhan Patimban Diharapkan Angkat Produk Lokal Subang

Berita Terkini Lainnya