Panglima Hadi: Proses Pembersihan Citarum Capai 40 Persen
Pembuang limbah ke sungai akan ditindak tegas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, ikut memantau kondisi perbaikan Sungai Citarum yang sekarang menjadi program pemerintah pusat. Setelah melakukan tinjauan di Sektor 7 Bantaran Sungai Citarum, Hadi menyebut bahwa perbaikan kondisi sungai memang tidak bisa cepat.
Dari informasi yang didapat, proses pembersihan Sungai Citarum sudah mencapai 40 persen dan tersisa tahap-tahap lainnya hingga air bisa jernih.
"Sekarang dibersihkan dulu (dari sampah), baru selanjutnya penjernihan, nanti mudah-mudahan akan balik lagi seperti Citarum zaman nenek moyang kita dulu," kata Hadi di Kabupaten Bandung, Sabtu (21/9).
Hadi mengatakan, perbaikan Sungai Citarum oleh pemerintah sudah menjadi keharusan karena sungai ini telah menjadi sorotan, karena dinilai sebagai sungai yang sangat kotor. Meski demikian, seiring proses pembersihan, kondisi Citarum diyakini dapat berangsur pulih dan bisa menjadi daya tarik wisata.
"Semoga Citarum bisa dijadikan tempat wisata, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan bisa menginformasikan keluar (negeri) apa yang dikatakan dunia bahwa Citarum itu kotor, sekarang menjadi Citarum yang bersih," kata dia.
1. Industri yang membuang limbah ke Citarum akan ditindak tegas
Hadi tidak menampik sejauh ini masih banyak industri yang membuang limbah tidak sesuai aturan ke DAS Citarum. Satgas Citarum pun turun tangan untuk memberikan tindakan tegas kepada pelaku industri seperti menutup pipa pembuangan limbah. Secara hukum, jika memungkinkan maka para pelaku ini pun akan diberikan saksi hukum.
"Ya kira-kira enam tahun kemudian akan bersih, ini yang direncanakan enam tahun melalui beberapa tahap," katanya.
Selain itu, dalam proses pembersihan, kata dia, pihak Satgas Citarum Harum juga mengeruk bibir sungai hingga menjadi lebar. Menurutnya hal itu juga akan berpengaruh positif dalam upaya menangkal potensi banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Bandung.
"Kalau kita lihat (sungai) kan sudah lebar, musim kemarau kita ngeruk, ketika musim hujan air melimpah akan aman," katanya.
Baca Juga: Penutupan IPAL Pabrik Tekstil Secara Paksa Bukan Solusi Atasi Citarum
Baca Juga: Jorok! 35,5 Ton Tinja Warga Bandung Masih Dibuang ke Citarum Tiap Hari