TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ormas dan Petani Gula di Indramayu Bentrok, Dua Orang Tewas

Polisi amankan 20 orang yang diduga sebagai provokator

Ilustrasi bentrokan. (Unsplash.com/Hasan Almasi)

Bandung, IDN Times - Bentrokan berdarah antara dua kubu yakni organisasi masyarakat (ormas) dengan petani di lahan tebu berujung maut. Dua penggarap lahan tewas dalam bentrokan yang terjadi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Dari peristiwa itu, kepolisian berhasil meringkus 20 orang yang diduga sebagai provokator. Bentrok dua kelompok massa ini diduga akibat dengan sengketa lahan tebu.

"Polres Indramayu sudah mengamankan 20 orang untuk dilakukan pemeriksaan guna mencari penyebab adanya perkelahian itu," kata Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago, Selasa (5/10/2021).

Namun, sejauh ini menurut Erdi belum ada orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam bentrokan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia itu.

"Masih didalami, karena ini belum 24 jam ya, yang meninggal itu dari kelompok penggarap lahanya," kata Erdi.

1. Pemicu bentrok masih diselidiki

Ilustrasi bentrokan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Selain itu, 20 orang itu juga masih ditahan untuk menjalani pemeriksaan guna mencari penyebab atau pemicu bentrokan tersebut.

"Karena pada saat pengamanan, itu perkelahiannya sudah terjadi, orang-orang yang diamankan itu juga yang diduga melakukan tindakan pidana," katanya.

Ia memastikan kondisi pertanian lahan tebu di Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu yang juga berbatasan denga Kecamatan Majalengka itu sudah kembali kondusif.

"Aparat keamanan TNI dan Polri mengamankan supaya situasi kondusif sehingga di petani lahan tebu itu aman," katanya.

2. Ormas FKAMIS yang diduga lakukan kekerasan

Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Indramayu, Jawa Barat, menangkap 10 orang yang diduga sebagai provokator terkait bentrokan berdarah di lahan tebu, yang mengakibatkan dua petani meninggal dunia.

"Yang kita amankan ada 10 orang mereka merupakan pentolan dari gerombolan FKAMIS," kata Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif dikutip dari ANTARA.

Lukman mengatakan 10 orang yang ditangkap salah satunya merupakan ketua dari FKAMIS, karena mereka diduga kuat menjadi provokator dalam bentrokan berdarah yang mengakibatkan dua petani penggarap meninggal dunia.

Baca Juga: PLTU Batubara Indramayu Disorot, WALHI Desak Jepang Batalkan Pendanaan

Baca Juga: Korupsi RTH Indramayu, Kejati Jabar Amankan Dua Tersangka Baru! 

Berita Terkini Lainnya