TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lulusan Kampus Penyumbang Kedua Terbesar Pengangguran di Bandung

Mending kerja apa wirausaha?

freepik/sarinya9940

Bandung, IDN Times - Tingginya jumlah lulusan dari perguruan tinggi nyatanya tidak sebanding dengan serapan tenaga kerja di Kota Bandung. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bandung, lulusan dari kampus menjadi penyumbang kedua terbesar pengangguran di Bandung. Sampai saat ini, tercatat ada 24 ribu lulusan perguruan tinggi yang belum terserap lapangan kerja.

Kepala Disnaker Kota Bandung Arief Syaifudin mengatakan, sampai 2019 angka‎ jumlah pengangguran di kota ini sebesar 8,01 persen atau sekitar 96.465 orang. Angka tersebut turun dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

"Kalau dilihat pengangguran pada 2019 turun. Di mana target 2023 di dalam RPJMD itu 8,2 persen. Tahun 2018 angka pengangguran 8,44 persen dan sekarang (2019) pengangguran 8,01 persen artinya sudah melebihi target RPJMD," kata Arief di Balai Kota Bandung, Kamis (7/11). 

1. Angka pengangguran terus diupayakan turun

IDN Times/Debbie Sutrisno

Meski angka pengangguran perlahan turun, pihaknya mengaku tidak puas dan akan berupaya menurunkan angka tersebut. Menurutnya, jumlah pengangguran ini selalu dinamis ditambah tingginya arus urbanisasi ke Kota Bandung. 

"Untuk turunkan (angka pengangguran) selain memberikan sumber daya manusia kita untuk tingkatkan kompetensi melalui berbagai pelatihan, terus pelatihan berbasis ke masyarakat ini lebih ke menciptakan entrepreneur," kata dia.

2. Jebolan SMK masih mendominasi angka pengangguran

IDN Times/Aji

Sementara itu, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja , Disnaker Kota Bandung, Marsana menambahkan, dari data yang ada lulusan SMK merupakan penyumbang terbesar pengangguran di Kota Bandung. Jumlahnya sekitar 24.200 orang. 

Setelah itu lulusan perguruan tinggi setara S1 dan diploma menjadi penyumbang pengangguran kedua terbanyak mencapai 24 ribu. Kemudian lulusan SMA sebanyak 20.890, SLTP 13.093, lulusan SD dan tidak tamat sekolah sebanyak 13.924 orang. 

"Pengangguran paling banyak itu utamanya SMK, kemudian lulusan perguruan tinggi. Ini menunjukan walau kejuruan, tapi ternyata belum siap langsung ke lapangan kerja," ucapnya. 

Baca Juga: Jumlah Penduduk Bekerja dan Pengangguran Naik

Baca Juga: Iuran BPJS Naik, Dana Talangan Kesehatan untuk Orang Miskin Dikaji

Berita Terkini Lainnya