Luasan RTH Minim, Sekda Ema Ibaratkan Bandung Seperti Kapal Mau Karam
Bandung sudah kurang asri lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Dalam peringatan hari lingkungan hidup di Kota Bandung, Sekretaris Daerah (Sekda) Ema Sumarna berkelakar bahwa kota ini mirip kapal yang mau karam. Penyebabnya karena kondisi lingkungan di Kota Bandung makin tidak kondusif seiring pertambangan jumlah penduduk dan bangunan yang ada di daerah perbatasan.
Hal yang setelah dia menyoroti luasan ruang terbuka hijau (RTH) yang amat minim. Menguitip data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, pada 2020 luas RTH mencapai 2.048,97 hektare atau hanya 12,25 persen dari luas wilayah Bandung yang mencapai 167,3 kilometer persegi.
Ema menyebut, jika menganut pada Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka setiap daerah semestinya luasa RTH berada di angka 30 persen dari total lahan.
"Artinya Kota Bandung menghadapi persoalan yang tidak dianggap ringan," kata Ema, Selasa (20/6/2023).
1. Luas lahan tidak sepadan dengan jumlah penduduk
Menurutnya, luasan RTH ini seharusnya bisa memberikan kenyamanan pada masyarakat yang tinggal di Kota Bandung. Sayangnya karena luas RTH tidak memadai maka bisa berdampak pada psikologis masyarakat.
Masih mengutip data BPS jumlah warga di Kota Bandung sekarang mencapai 2.452.943 jiwa. Ini didominasi kelompok usia usia 0-44 tahun. Dari kelompok umur tersebut, penduduk dengan usia 25-29 tahun paling dominan, yakni 199.275 jiwa.
Sementara dari laman rth.bandung.go.id pada 12 tahun yang lalu, RTH di Kota Bandung luasnya lebih sempit dibandingkan 2020. Pada 2007, menurut data Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, RTH di Kota Bandung hanya 8,76 persen dibandingkan luas wilayah saat itu. Atau, sekitar 1.700 hektare.
Sementara itu, pada 2019, luas RTH di Kota Bandung hanya berbeda beberapa kilometer dengan 2020. Atau, mengalami peningkatan. Luas RTH pada 2019 mencapai 2.043,52 hektare, atau sekitar 12,22 persen.
"Kalau saya ilustrasikan kota ini seperti kapal mau karam," kata Ema.
Baca Juga: 10 Potret Tepi Kota Healing, Wisata Kids Friendly di Kota Bandung
Baca Juga: Pemkot Bandung Bakal Larang Penggunaan Plastik di Swalayan dan Pasar