TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kurangi Bermain Gadget, Ridwan Kamil Kampanyekan Permainan Tradisional

Banyak anak main gadget meniru orang tuanya

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Perkembangan era digital semakin sulit dibendung. Hal ini memberikan dampak positif maupun negatif bagi masyarakat. Salah satu hal yang dianggap kurang baik adalah masifnya anak kecil yang bermain menggunakan gadget. Sebab permainan ini membuat anak malas bergerak dan terlalu lama memegang ponsel yang bisa berakibat buruk pada mata.

Untuk mengajak anak-anak mengurangi bermain menggunakan gadget, Gubernur Jawa Barat Ridwan bersama Kamil Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi melakukan kampanye permainan tradisional. Mereka ikut bermain bersama ratusan anak sekolah di halaman parkir barat Gedung Sate Kota Bandung, Senin (24/9).

Ridwan Kamil pun mencoba berbagai permainan tradisional seperti boy-boyan hingga sondah. Permainan yang di gelar di Gedung Sate tersebut, merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan LPAI yang mengusung tema 'Asik Tanpa Gawai' alias Astaga.

1. Sejumlah permainan anak khas Tanah Sunda dipertontonkan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Sejumlah permainan tradisional Sunda, ikut diperkenalkan. Antara lain engklek cingciripit, sorodot gaplok, sapintrong, dan galasin. Menurut Ridwan Kamil, kampanye ini bertujuan melestarikan permainan tradisional sekaligus mengurangi penggunaan gawai (gadget) khususnya smartphone pada anak.

"Dengan LPAI, kami (Pemdaprov Jabar) mengampanyekan permainan tradisional untuk mengurangi penggunaan gadget melalui permainan motorik, tadi saya ikut boy-boyan, sondah, dan lainnya," ujar Ridwan.

Saat ini, kata dia, Jawa Barat memiliki lebih dari 400 permainan tradisional. Yakni, mulai dari yang menggunakan alat, tanpa alat, hingga permainan pikiran, telah diteliti dan dibukukan oleh Komunitas Hong, komunitas yang aktif melestarikan permainan tradisional khas Sunda.

2. Tiga daerah di Jabar masih belum layak anak

Dok.IDN Times/Istimewa

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, lanjut Ridwan, terus berupaya mewujudkan seluruh 27 wilayahnya menjadi kabupaten/kota yang ramah anak. Salah satu indikatornya, yakni tersedianya ruang permainan anak.

Menurutnya, dari seluruh kabupaten/kota di Jabar sudah ada 24 daerah yang dinyatakan ramah anak oleh pemerintah pusat. Jumlah itu menjadikan Jabar sebagai provinsi dengan kabupaten/kota ramah anak terbanyak di Indonesia.

"Dari 27 daerah, 24 sudah sudah ramah anak. Tinggal tiga lagi yaitu Purwakarta, Pangandaran, dan Indramayu. Insyaallah dalam satu tahun ke depan, semua daerah sudah ramah anak," kata Emil.

3. Gemar membaca pun terus disuarakan

IDN Times

Selain itu, Pemprov Jabar mendukung kampanya pelestarian permainan tradisional dan pengurangan penggunaan gawai pada anak dengan alokasi anggaran untuk forum anak agar anak memiliki ruang berekspresi seluas-luasnya.

"Kami juga menggeser dari digital ke baca buku diperbanyak. Kami (Pemdaprov Jabar) dapat penghargaan literasi, dengan membuat kotak literasi yang disimpan di ruang publik," kata dia.

Baca Juga: Buntut Aksi Massa di DPR, 6 Rute Transjakarta Dialihkan

Baca Juga: FOTO: Makassar Memanas, Aksi Demonstrasi Mahasiswa Ricuh

Berita Terkini Lainnya