TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID Naik, Banyak Orang Tua Tak Izinkan Anak Ikut Simulasi PTM

Pemkot Bandung pantau terus dinamika COVID-19 jelang PTM

Sekda Kota Bandung Ema Sumarna meninjau pelaksanaan simulasi PTM terbatas, Senin (7//6/2021). IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Senin(7/6/2021). Uji coba dilakukan di semua tingkatan sekolah mulai sekolah dasar hingga sekolah menengah atas (SMA).

Salah satu sekolah yang disambangi oleh Pemkot Bandung adalah SD Santo Yusuf 2, yang berada di Jalan Jawa. Sekda Bandung Ema Sumarna melakukan tinjauan langsung ditemani Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat.

Ema menuturkan, ada 330 sekolah yang melakukan simulasi PTM terbatas, hari ini. Berbagai aspek yang diwajibkan kepada sekolah dicek untuk melihat seberapa memungkinkan sekolah menggelar PTM dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemik COVID-19.

"Untuk di sekolah ini kami lihat sudah baik. Tenaga pendidik pun sudah paham dan fasih. Anak-anak pun sudah tahu harus membawa apa, misalnya makanan sendiri hingga handsanitizer," ujar Ema usai melakukan kunjungan, Senin (7/6/2021).

Berbagai fasilitas penunjang seperti tempat cuci tangan, bilik disinfektan hingga meja kelas yang diberi jarak sudah sesuai aturan yang diminta pemerintah.

1. PTM belum diminati orang tua

Pelaksanaan uji coba PTM terbatas di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Ema menuturkan, saat ini masih ada orang tua yang belum mengizinkan anaknya untuk belajar di sekolah secara langsung. Ini terlihat dari simulasi PTM yang tidak seluruhnya dihadiri siswa.

Di SMP Santo Yusuf 2 misalnya, dari 21 siswa yang diminta hadir hanya ada tiga siswa saja yang mengisi ruangan. Sedangkan 18 orang lainnya memilih tidak masuk dalam PTM terbatas.

"Sisanya memang orang tua belum mengizinkan. Jadi memang tidak ada unsur paksaan (dalam PTM)," ujar Ema.

2. Sekolah tidak boleh terlalu lama dan harus dibagi shift

IDN Times/Debbie Sutrisno

Ema menuturkan, dalam PTM terbatas ini siswa juga tidak boleh berada di sekolah terlalu lama. Mereka disarankan hanya mendapat dua mata pelajaran yang waktunya singkat.

Ini dilakukan untuk memberi jatah siswa lain ikut dalam PTM terbatas yang bisa datang setelah siswa sebelumnya pulang sekolah. "Makanya rata-rata ini hanya 30 persen dari kapasitas. Sehingga nanti sistemnya per shift (untuk sekolah)," kata Ema.

Baca Juga: Pemkot Bandung Hanya Izinkan 319 Sekolah Gelar PTM Terbatas

Baca Juga: Kasus COVID-19 Bandung Terus Naik, Waspada Fasilitas Kesehatan Kolaps!

Berita Terkini Lainnya