Karawang dan Depok Masih Zona Merah di Jabar
Kota Bandung kembali ke zona oranye
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengklaim bahwa kawasan yang berada di zona risiko tinggi penyebaran COVID-19 turun signifikan. Dari delapan daerah pekan kemarin, sekarang hanya menyisakan dua daerah saja.
"Kemarin ada delapan yang zona risiko tinggi. Sekarang tinggal dua yaitu Kabupaten Karawang dan Kota Depok," ujar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Selasa (22/12/2020).
Dia menuturkan, dalam sepekan terakhir angka kasus COVID-19 di Jabar memang cukup tinggi. Bahkan, menjadi provinsi ketiga terbanyak penyumbang keterpaparan baru. Kondisi ini harus diwaspadai secara seksama karena penyebarannya sekarang sangat luar biasa.
1. Dalam 10 hari kasus di Jabar tembus 10.000
Masyarakat di Jawa Barat nampaknya benar-benar harus waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat. Musababnya, penambahan kasus baru orang terpapar virus corona belakang semakin tinggi.
Dalam 10 hari terakhir dari 11 Desember hingga 21 Desember, total sudah ada 10 ribu kasus baru. Berdasarkan data dari laman Pikobar.jabarprov.go.id, kasus paling tinggi dalam 10 hari ke belakang terjadi pada Rabu (16/12/2020), di mana ada penambahan kasus mencapai 1.434.
Sementara dalam sepekan terakhir daerah paling banyak menyumbangkan kasus baru COVID-19 adalah Kota Bekasi yang mencapai 1.574. Kemudian ada Kota Depok 1.315, Kabupaten Bekasi 719, Kabupaten Karawang 808, dan Kota Bogor mencapai 645.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Jabar Tembus 10.000 dalam 10 Hari