TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ikatan Alumni Jabar Gelar JaFest Bertema Budaya dan Pariwisata

Gelaran festival diharap bisa mendongrak perekonomian

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Organisasi Ikatan alumni universitas yang berada di Jawa Barat berkolaborasi menyelenggarakan acara bertajuk Jabar Culture and Tourism Festival (JaFest) 2021. Hal ini merupakan upaya sekaligus langkah strategis untuk pelestarian budaya dan pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Organisasi ikatan almuni yang terlibat adalah IKA UNPAD, IA ITB, ILUNI UI dan HA IPB. Selain unsur budaya, acara tersebut mengakomodir pada pelaku ekonomi kreatif dan UMKM serta pariwisata.

Ketua Umum IKA UNPAD Irawati Hermawan mengatakan, JaFest 2021 diselenggarakan pada 20-24 Maret 2021 dengan menggunakan sarana digital. Pra pembukaan diadakan di Kota Bogor dalam bentuk pementasan budaya dan tari yang disiarkan secara daring. Acara tersebut juga melibatkan para duta besar Indonesia di luar negeri dan dengan mengundang para duta besar luar negeri di Indonesia. Sedangkan pembukaan secara meriah bakal diselenggarakan di Kota Bandung.

“JaFest akan mengusung beberapa daerah dengan potensi budaya, ekonomi kreatif dan pariwisata seperti Bandung Raya, Bogor Raya, Garut, Cirebon dan Depok,” kata Irawati, Minggu (7/3/2021).

1. Targetkan transaksi ekonomi capai Rp10 miliar

Ilustrasi Uang Rp75000 (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Dalam gelaran JaFest ini, Kabupaten Garut akan mengusung acara peninjauan desa wisata di beberapa wilayah. Sementara Cirebon mengusung kegiatan dialog peradaban yang akan dilakukan di Kereta Wisata dari Bandung ke Cirebon, yang juga akan disiarkan secara luas melalui platform digital.

Sebagai upaya untuk menggairahkan ekonomi kreatif dan UMKM, sepanjang lima hari penyelenggaraan, akan diadakan digital expo Ekonomi Kreatif dan UMKM, di mana lebih dari 500 pelaku ekonomi kreatif, start up dan UMKM akan turut serta.

“Kami sudah mengkurasi sekitar 500 pelaku ekonomi kreatif, umkm, hingga start up, nantinya yang akan kita tampilkan secara digital dalam digital platform. Kami berharap ada transaksi ekonomi Rp5 miliar hingga Rp10 miliar sepanjang acara berlangsung,” kata dia.

2. Selenggarakan lomba Perepet Jengkol Challenge upaya pelestarian budaya

IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Irawati, di Jawa Barat ada kurang lebih 400 jenis permainan tradisional. Beberapa di antaranya sudah tidak dikenal oleh anak muda karena jarang dimainkan. Melihat fenomena itu, butuh inovasi dan pemanfaatan teknologi digital untuk mengenalkan permainan tersebut.

Atas dasar itu, Ulinpiade menjadi salah satu rangkaian acara yang masuk dalam JaFest 2021. Penyelenggara membuat Perepet Jengkol Challenge bekerjasama dengan aplikasi media sosial TikTok.

“Kami mengajak masyarakat, terutama kluster keluarga mengunduh permainan perepet jengkol, untuk diupload ke TikTok. Target ada 1.500 video terkumpul sepanjang penyelenggaraan JaFest. Dan kalau terealisasi akan tercatat dalam Muri (Museum Rekor Indonesia),” terang dia.

3. Pelaku kebudayaan tradisional harus diakomodir untuk bangkit

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, pandemik COVID-19 membuat perekonomian anjlok. Bukan hanya untuk pelaku sektor pariwisata, tapi yang selama ini memanfaatkan kebudayaan untuk mendulang rupiah pun semakin tersendat.

Khusus untuk pelaku kebudayaan tradisional bahkan efeknya ganda. Sebelum pandemik eksistensi mereka sudah terancam dengan berbagai hal yang modern. Sekarang dengan ada pandemik pementasan kebudayaan siang sulit.

"JaFest diharap bisa membantu para pelaku kesenian tradisional. Kota Bandung sangat terhormat menjadi salah satu tuan rumah. Semoga JaFest ini bisa menggairahkan kembali perekonomian," ungkapnya.

Baca Juga: PAMMI Bandung Dukung Upaya Dangdut Jadi Warisan Dunia

Berita Terkini Lainnya