TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Geng Motor dan Begal Bermunculan di Bandung, Ini Penjelasan Polisi 

Kekerasan kerap mereka lakukan dan berujung timbulnya korban

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo. IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Dalam beberapa bulan ke belakang aksi begal dan kekerasan oleh kelompok bermotor semakin marak terjadi di Kota Bandung. Bahkan, para anggota geng motor ini rata-rata berusia di bawah umur dan diperlukan pengawasan yang lebih ketat.

Para kelompok bermotor ini bahkan tak segan menyakiti korban dengan menggunakan senjata tajam atau tangan kosong. Alhasil korban dari kekerasan mengalami ruka ringan hingga luka berat

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, sejauh ini kepolisian tetap melakukan kegiatan rutin untuk mencegah tindak pidana yang dilakukan geng motor. Namun peran orangtua juga dinilai penting guna mencegah anak-anak ini bergabung dengan kelompok atau geng motor.

“Nah, ini hanya bisa dilakukan kepada para orangtua untuk melakukan pemantauan kepada anak-anaknya karena biasa ini dilakukan oleh anak di bawah umur,” kata Ibrahim di Bandung, Minggu (15/5/2022).

1. Anak-anak sering terpengaruh sisi negatif dari teman tongkrongan

ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Ibrahim menuturkan, kegiatan yang dilakukan geng motor ini cenderung mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Polisi pun mencegah adanya gangguan tersebut dengan melakukan kegiatan rutin yang ditingkatkan, salah satunya patrol berskala besar.

Menurutnya, anak-anak yang bergabung ini masih memiliki emosi yang kurang stabil, sehingga timbul dari diri mereka untuk untuk berbuat hal-hal yang akhirnya mengganggu kamtibmas.

“Biasanya anak-anak ini labil karena berkumpul dengan teman-temannya maka timbul lah kondisi psikis yang saling berpengaruh untuk berbuat hal-hal yang akhirnya mengganggu kamtibmas,” ujarnya.

2. Begal lakukan aksinya secara acak

Ilustrasi Begal (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara mengenai begal, Ibrahim mengungkapkann, kejahatan seperti itu bersifat musiman. Kegiatan patrol di daerah rawan kejahatan pun tetap dilakukan oleh kepolisian untuk mencegah terjadinya hal seperti itu.

“Begal ini pelakunya memang personal biasanya, dan memang ini musiman. Dari kasus yang terjadi, memang ini secara acak, tempatnya memang acak,” tuturnya.

Lebih lanjut, guna mencegah tindak kejahatan di jalanan, petugas berpatroli dan melakukan pengawasan terhadap lingkungan yang dinilai rawan.

“Tetapi pada umumnya kami melakukan pengungkapan setelah kasusnya terjadi, dan ini sudah banyak terungkap,” imbuhnya.

Berita Terkini Lainnya