Dinsos Kota Bandung Waspadai Lonjakan Gepeng saat Ramadan 2021
Pandemik membuat banyak orang kekurangan uang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ramadan menjadi bulan berkah bagi umat muslim. Tidak hanya mereka yang beribadah, para gelandangan dan pengemis (gepeng) musiman pun terkadang mengambil berkah dari bulan Ramadan.
Tak heran jika memasuki Ramadan, Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di sejumlah daerah selalu meningkat, termasuk di Kota Bandung. Dinas Sosial Kota Bandung mencatat Gepeng menjadi kelompok terbanyak di saat Ramadan tiba.
Alasan mereka turun ke jalan dan meminta-minta beragam, salah satunya
terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama pandemik COVID-19.
"Kalau dari hasil penjangkauan kemarin, itu karena PHK. Karena tidak kerja, kemudian coba-coba ikut temannya yang di jalanan. Mungkin banyak masyarakat yang bantu di jalanan ya jadi semakin betah," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bandung, Dadang Aziz Salim, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (13/4/2021).
Dadang telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk bekerja sama dengan tim dari Unit Social Respon (USR) menyasar PPKS di sejumlah lokasi seperti tempat ibadah, tempat perbelanjaan, dan di persimpangan jalan.
"Saat Ramadan dan lebaran, kami sudah memetakan mungkin awalnya dari masjid-masjid dulu karena kebanyakan di pelataran. Mudah-mudahan oleh USR bisa mengatasinya," katanya.
1. PPKS paling banyak ada di Pasir Koja dan Pasteur
Pihaknya pun membuat pemetaan potensi rawan timbulnya PPKS selama Ramadan ini. Area potensi PPKS ini, kata dia, diklasifikasikan ke dalam tiga zona yaitu zona merah, kuning dan hijau.
"Kalau merah itu rawan. Kuning masih bisa diatasi. Hijau itu lebih tidak mengganggu ke pengguna jalan,” ujarnya.
Dadang menyebutkan zona merah yang paling rawan di Kota Bandung berada di kawasan Pasir Koja dan Pasteur. Menurutnya, PPKS di wilayah itu justru memiliki koordinator yang memimpin di area tersebut.