TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bio Farma Segera Luncurkan Alat Tes Kanker Serviks, Cukup Pakai Urine

Pengetesan ini jauh lebih mudah dan murah

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Perusahaan Bio Farma saat ini tengah memproduksi alat untuk mendeteksi apakah seorang perempuan terinveksi virus HPV yang bisa menimbulkan kanker serviks. Alat bernama CerviScan rencananya akan dirilis pada 31 Januari 2023.

Dr Nida Amelia Hasifah dari Manajemen Produk PT Bio Farma mengatakan, pembuatan alat ini dilakukan karena mayoritas perempuan di Indonesia yang sudah aktif secara seksual enggan melakukan deteksi kanker serviks. Mulai dari harganya yang mahal hingga metodenya yang dianggap merepotkan membuat membuat perempuan menunda pengecekan tersebut. Padahal kanker serviks sekarang menduduki peringkat ke-2 kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia.

"Setiap jamnya itu ada dua orang perempuan yang meninggal karena kanker servik. Perempuan kadang merasa sehat dan tidak mengalami keluhan sehingga tidak merasa perlul melakukan skrining," kata Nida, Sabtu (21/1/2023).

1. Deteksi dini lebih mudah dengan alat ini

ilustrasi kanker serviks (parkwaycancercentre.com)

Nida mengatakan, CerviScan memang berbeda dengan pengetesan lainnya yang menggunakan sample swab. Sehingga ada perbedaan sensitivitasnya. Sample swab memiliki sensitivitas mencapai 90 persen, sedangkan alat pabrikan Bio Farma berada di angka 70 persen.

Meski demikian, nilai tersebut sudah melebihi ambang batas yang diterapan yaitu di angka 60 persen. Namun, deteksi dini memaki alat ini dipastikan lebih memberikan kenyaman pada perempuan.

"HPV DNA dengan sampel urine adalah skrining paling akurat dan nyaman sebelum timbul gejala kanker servik," kata dia.

2. Harganya pun lebih terjangkau

Kepala Departemen Manajemen Produk Iman Suryaman (Kiri). IDN Times/Debbie Sutrisno

Kepala Departemen Manajemen Produk Iman Suryaman menuturkan, uji klinis untuk CerviScan sudah rampung. Hanya saja pihaknya sedang melakukan proses penyusunan laporan sehingga belum diluncurkan secara resmi.

Selama ini produk serupa sebenarnya sudah ada, tapi didatangkan secara impor sehingga harganya ketika masuk ke klinik cukup tinggi. Sementara produk dari Bio Farma harga produsen hanya Rp135 ribu per sekali tes. Namun, ketika masuk ke klinik nantinya harga akan berbeda tergantung pelayanan di klinik tersebut.

"Kalau dari Bio Darma sudah sangat kompetitif dibandingkan harga produk impor," kata Iman.

Meski demikian, masyarakat tidak bisa membelinya secara langsung. Karena ini hanya bisa dites di klinik kesehatan yang mempunyi lab seperti motode PCR.

"Kita harapakan bulan depan ini sudah bisa digunakan di seluruh lab klinik besar di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Kanker Serviks: Jenis, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Baca Juga: Infeksi HPV Menjadi Penyebab Kanker Serviks, Ayo Vaksin HPV!

Berita Terkini Lainnya