TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banyak Remaja Usia 14 Tahun di Bandung Pernah Berhubungan Seks

Edukasi seks harus diberikan pada remaja sedini mungkin

ilustrasi berhubungan seks atau jimak (everydayhealth.com)

Bandung, IDN Times - Sebanyak 56 persen remaja bawah umur, di Kota Bandung, telah melakukan hubungan seks di luar nikah. Akibatnya, mereka putus sekolah dan melakukan pernikahan dini.

Hal ini disampaikan praktisi kesehatan, dr Elvine Gunawan ditemui pada acara Diskusi Forum Wartawan Bandung (FDWB), Senin (4/7/2022).

Menurutnya, berdasarkan survei yang dilakukan pada 60 remaja secara acak pada 2021 di Kota Bandung, ternyata lebih dari setengahnya pernah melakukan hubungan intim.

Dari 56 persen data tersebut ada juga remaja yang sudah melakukan hubungan seks sejak usia 10 tahun. Tetapi rata-rata remaja usia 14 tahun.

"Mayoritas disebabkan karena pergaulan. Mereka bergaul dengan orang dewasa dan mencoba melakukan hubungan seksual," kata Elvine.

1. Rendahnya pengetahuan seks sejak dini jadi pemicu

ilustrasi orang tua edukasi seks ke anak (pexels.com/cottonbro)

Akibat hubungan intim itu, beberapa mengalami hamil di bawah umur. Beberapa kasus terpaksa melakukan pernikahan dini. Sementara, secara usia mereka belum siap menjadi ibu rumah tangga. Apalagi membesarkan anak.

Elvine mengatakan, rendahnya pengetahuan seks sejak dini menjadi penyebab mereka melakukan hubungan intim. Mereka tidak tahu jika hubungan intim bisa menyebabkan kehamilan.

"Ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan stunting terus terjadi. Bagaimana stunting akan diatasi kalau pernikahan dini masih terjadi. Karena usia di bawah umur dia belum bisa ambil keputusan seperti apa," jelas dia.

2. Kondisi ini bisa berdampak pada anak yang stunting

Ilustrasi anak. (Stunting.brecorder.com)

Menurut dia, stunting sangat ditentukan ketika 1.000 hari kehamilan dan masa keemasan. Sementara jika ibu yang mengandung masih di bawah umur, dia khawatir pengetahuan tentang membesarkan anak masih sangat rendah.

"Sehingga anak dibiarkan tumbuh apa adanya. Jadi ini adalah masalah semua pihak. Baik lembaga pendidikan dan lainnya. Karena selama pendidikan hanya lulus SMP maka nikah dini akan terjadi terus," pungkasnya.

Baca Juga: 7 Persen Balita di Bandung Masuk Kategori Stunting

Berita Terkini Lainnya