Alat Pelindung Diri Rumah Sakit Kurang, Pemprov Jabar Siap Bantu
Ada sejumlah RS yang terpaksa menggunakan alat seadanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan mengalokasikan dana tanggapan darurat guna memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan untuk ruang isolasi di rumah sakit daerah. Hal itu dilakukan guna memastikan kesiapsiagaan rumah sakit di Jabar dalam menghadapi paparan COVID-19 yang saat ini masih minim atau jauh dari kata ideal seperti tidak adanya ventilator ruangan dan minimnya alat pelindung diri (ADP).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan kebutuhan peralatan kesehatan yang dibutuhkan.
"Kita sedang siapkan, sedang direkap, permintaan terbesar alat perlengkapan keamanan ya, yang kaya jas hujan itu, sedang kita data. Alokasinya dari anggaran tak terduga (APBD Jabar)," kata Ridwan di Gedung Sate, Selasa (10/3).
Dana tanggap darurat di Jabar untuk 2020 sebesar Rp 25 miliar, sementara sudah terpotong oleh darurat banjir awal tahun lalu sebesar Rp 7 miliar.
1. Kekurangan alat seperti di RS Tasikmalaya akan diperbaiki
Beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan mengenai petugas kesehatan di RSUD Tasikmalaya yang menggunakan jas hujan bukan mengenakan alat pelindung diri atau hazmat untuk mencegah terpapar oleh virus Corona. Jas hujan tersebut dikenakan ketika membawa dua orang dalam pengawasan ke ambulans.
Emil mengaku dirinya sudah mengetahui kabar tersebut dan sedang ditindaklanjuti. Dia pun memastikan Pemprov Jabar bakal segara memberi bantuan untuk memastikan ketersediaan hazmat di Tasikmalaya.
"Nah, itu yang sedang ditindaklanjuti karena kehabisan alatnya maka kita akan bantu," kata dia.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Biaya Tes Virus Corona Gratis
Baca Juga: Perangi Virus Corona, Kereta Api Indonesia Lakukan Hal Ini