TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aktivis 98 Jabar Sampaikan 3 Sikap Jelang Demo Mahasiswa 11 April

Jangan sampai ada aksi anarkis di lapangan

Perwakilan dari driver Gojek saat menuliskan tuntutan di atas spanduk ketika berunjuk rasa di Gubernuran. (IDN Times/Istimewa)

Bandung, IDN Times - 11 April 2022 nampaknya akan menjadi salah satu sejarah reformasi di Indonesia. Ribuan mahasiswa di berbagai daerah berencana melakukan aksi, di mana salah satu poinnya adalah penolakan presiden menjabat selama tiga periode.

Gaung ini pun mendapat banyak respon baik negatif maupun positif. Berbagai kalangan memberikan pandangan pada rencana aksi unjuk rasa tersebut, salah satunya aktivitas 98 Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Narahubung Aktivis 98 Jabar, Eko Arif Nugroho mengatakan, berbagai aksi yang dilakukan mahasiswa sekarang tidak terlepas dari gerakan reformasi mahasiswa pada 1998 ketika berhasil melengserkan Presiden Soeharto. Terlebih sejarak telah memberikan bahwa tanpa pembatasan jabatan pemerintahan, kekuasaan justru menjadi korup dan otoriter.

"Karena itu segala upaya untuk mencoba memperpanjang kekuasaan adalah tindakan berbahaya yang mengkhianati cita-cita reformasi," ujar Eko saat dihubungi IDN Times, Minggu (10/4/2022).

1. Berikan dukungan pada mahasiswa

Anggi Muliawati

Menurutnya, banyak mantan aktivitas 98 yang memberikan dukungan pada aksi mahasiswa sekarang. Terlebih apa yang mereka sampaikan kepada pemerintah berkaitan juga dengan kondisi rakyat sekarang yang banyak mengalami kesulitan ekonomi dengan melambungnya sejumlah kebutuhan pokok.

"Harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi, harga bahan bakar naik, rakyat antri minyak goreng di mana-mana," kata dia.

Sementara itu, kritik dari mahasiswa dan civil society sebagai bagian dari semangat historis menjaga demokrasi berjalan pada relnya malah ditanggapi sinis dan represif.

2. Pemerintah harus fokus menyelesaikan kondisi ekonomi yang carut marut

Ilustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Karena itu, menimbang krisis politik & ekonomi yang terjadi saat ini, Aktivis 98 Jawa Barat memandang perlu untuk menyatakan sikap, yaitu:

1. Menolak penundaan pemilu 2024 dan penambahan periodesasi jabatan presiden menjadi 3 periode.

2. Menghimbau Pemerintah dan Partai Politik fokus pada penyelesaian kondisi ekonomi yang carut marut akibat kenaikan harga bahan pokok dan bahan bakar.

3. Mendukung Gerakan Mahasiswa Angkatan 2022 untuk memperhebat perjuangan menegakkan Reformasi di tanah air.

Baca Juga: Demo Mahasiswa Bisa Picu Pembangkangan Sosial

Berita Terkini Lainnya