TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Air Tanah Bandung Kritis, Wali Kota Ajak Warga Perbanyak Resapan Air

Jangan sampai kebutuhan air tanah makin kritis

Ilustrasi Sumur resapan air SMP 207 Jakarta (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Bandung, IDN Times - Badan Geologi mencatat bahwa ada penurunan muka air tanah di kawasan Bandung Raya. Penggunaan air tanah yang semakin masif bertolak belakang dengan banyaknya air yang diserap masuk ke tanah.

Untuk meningkatan kembali kualitas air tanah, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengajak warga untuk memperbanyak titik resapan air. Hal itu juga demi meminimalkan terjadi genangan air yang berdampak banjir.

"Kita wajib menjaga bersama. Oleh karenanya program menabung air dilakukan secara masif. Baik itu kolam retensi, biopori, hingga drum pori," kata Yana melalui siaran pers, Senin (6/2/2023).

1. Resapan air ini bisa dibangun di sekitar rumah

ilustrasi sumur resapan (IDN Times/Aryodamar)

Ia mencontohkan, seperti drum pori dapat menampung 200 liter mampu menampung air ketika musim hujan. Sedangkan saat musim kemarau air bisa dimanfaatkan dan tidak terjadi kekeringan.

"Pada drum pori tentunya air hujan masuk ke area rumah, jadi selama musim hujan itu kita tabung. Ketika musim kemarau, pasti digunakan sumber air," kata Yana.

Yana mengatakan, kawasan seperti Gedebage membutuhkan sumur resapan dan drum pori.

"Karena kawasan Gedebage itu mangkoknya (cekungan), kita penting menjaga resapan air. Intinya menabung air, minimal di masing-masing rumah," kata dia.

2. Penurunan air tanah capai 100 meter

Ilustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Sebelumnya, Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGL) Badan Geologi menilai kondisi muka air tanah di wilayah Bandung Raya semakin menurun atau ketersediaannya tergolong kritis.

Kepala PATGTL Badan Geologi Rita Susilawati mengatakan, berdasarkan pemantauan sumur monitoring air, muka air tanah di Bandung turun menjadi sedalam 60-100 meter. Adapun kedalaman air tanah yang menjadi zona aman yakni sedalam 20-40 meter.

"Rata-rata air tanahnya turun itu menjadi (sedalam) 60-100 meter, jadi itu CAT (cekungan air tanah) Bandung Raya berkisar antara 60-100 meter, jadi ngebor sumur harus makin dalam," kata Rita dalam diskusi di Kantor Badan Geologi, Rabu (1/2/2023).

Berita Terkini Lainnya