Abaikan Prokes di Pasar Baru, Berpotensi Jadi Klaster Baru COVID-19
Ribuan warga Kota Bandung berbelanja jelang lebaran tiba
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ribuan warga Kota Bandung dan sekitarnya tumpah ruah menjejali Pasar Baru Trade Center, Minggu(2/5/2021). Mereka berbelanja berbagai kebutuhan jelang perayaan Idul Fitri 1442 H, khususnya pakaian dan makanan.
Dari pantauan IDN Times, keramaian warga terlihat dari parkiran kendaraan yang padat di sejumlah gang dengan Pasar Baru. Bahkan, kemacetan juga terjadi sejak memasuki Jalan Otto Iskandar Dinata. Warga berlalu-lalang di antara antrean kendaraan yang hendak mencari tempat parkir untuk masuk ke Pasar Baru.
Kepadatan warga juga terlihat di beberapa lantai Pasar Baru. Warga amat berkerumun saat berbelanja tanpa ada batasan jarak. Tidak hanya itu, sebagian pedagang dan pengunjung pun ada yang tak menggunakan masker dengan benar.
Kerumunan warga di kawasan Pasar Baru Kota Bandung ini sangat berpotensi menimbulkan klaster COVID-19 di tengah pandemik yang belum kunjung usai.
1. Kerumunan pembeli tidak bisa dihindari
Terkait hal ini, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Baru Iwan Suhermawan mengatakan, kerumunan warga tak bisa dihindari ketika mereka berbelanja. Padahal para pedagang sudah berupaya mengarahkan agar pembeli tidak berkerumun dan menggunakan masker. Bahkan seluruh pedagang telah diimbau agar menyediakan penyanitasi tangan (hand sanitizer).
"Kami dari himpunan pedagang juga mendapatkan imbauan dari pengelola untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Dan tetap harus memakai masker dan menyediakan tempat cuci tangan. Kita menyadari memang sangat sulit untuk menghindari kerumunan, tetapi pengunjung juga selalu diingatkan petugas," kata Iwan saat dihubungi, Minggu (2/5/2021).
Baca Juga: Potret Warga Bandung saat Berbelanja di Pasar Baru Jelang Lebaran