TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

33 Persen Pejabat Struktural Pemprov Jabar Adalah Perempuan

Perempuan pun bisa menjadi seorang pemimpin

Ilustrasi ASN. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Bandung, IDN Times -Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) intens menyempurnakan pengarusutamaan gender dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan daerah.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, sekitar 33 persen pejabat struktural di Pemda Provinsi Jabar saat ini adalah perempuan. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya, yakni 28 persen. Peningkatan tersebut menjadi wujud pengarusutamaan gender dalam lingkup pemerintahan.

"Untuk menyempurnakan rencana aksi daerah dalam pengarusutamaan gender, sudah kami lakukan," kata Emil dalam verifikasi lapangan secara online dalam rangka Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE), dikutip IDN Times dari siaran pers, Selasa (16/3/2021).

1. Penyamarataan gender ini untuk keadilan dan kesetaraan

Bina Karir

Pengarusutamaan Gender (PUG) merupakan strategi pembangunan untuk mencapai suatu keadilan dan kesetaraan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang PUG dalam Pembangunan Nasional.

Selama dua tahun di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Pemprov Jabar memberikan hak dan peluang yang sama kepada perempuan yang berprestasi untuk mengisi jabatan struktural.

Menurut Emil, hal tersebut sesuai dengan misi kedua Pemprov Jabar yakni melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia, dan produktif.

"Saya tambahkan, dalam dua tahun ini, kenaikan dan peluang yang sama kepada perempuan yang berprestasi di jabatan struktural Pemda Provinsi Jabar. Di mana salah satunya adalah pengarusutamaan gender dan perlindungan anak," imbuhnya.

2. Sejumlah program untuk perempuan dan anak pun jadi hal utama

IDN Times/Humas Jabar

Selain itu, Emil menjelaskan bahwa Pemprov meluncurkan sejumlah program pemberdayaan perempuan dan anak. Salah satunya adalah Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Cita-Cita).

Sekoper Cinta merupakan inovasi Pemda Provinsi Jabar untuk mendorong kemandirian perempuan tanpa meninggalkan kodrat sebagai seorang istri dan ibu.

Sekoper Cinta juga mengajarkan para perempuan untuk mengetahui potensi diri serta meningkatkan keterampilan dengan pembagian kelompok kecil berdasarkan minat masing-masing, mulai dari menjahit, memasak, hingga urusan kecantikan.

Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) sepakat menjadikan Sekoper Cinta sebagai pilot project kerja sama di bidang pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.

"Perempuan harus pintar dan cerdas dalam kondisi apapun. Jika tidak formal, maka kita berikan lewat edukasi informal di Sekoper Cinta," tambahnya.

Selain Sekoper Cinta, Pemda Provinsi Jabar meluncurkan program terkait pemberdayaan perempuan dan anak. Mulai dari Ngabaso (Ngabaturan Barudak Sakola Online), Kalua (Kampung Keluarga Juara), sampai Kekasih Juara (Kendaraan Konseling Silih Asih).

"Kami juga terus melakukan pengurangan perkawinan anak lewat program Stoper Anak atau stop perkawinan anak di Jabar," katanya.

Adapun dari 27 kabupaten/ kota di Jabar, 24 daerah sudah meraih penghargaan APE. Anugerah yang diprakarsai oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI ini merupakan prestasi yang dicapai dengan menunjukan kondisi kesejahteraan orang lain dalam kaitannya dengan pencapaian kesejahteraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di daerah.

Baca Juga: Survei InDex Reserch, Elektabilitas Ridwan Kamil dan AHY Naik di Bursa Capres

Baca Juga: Percepat Vaksinasi Massal di Jabar, Ridwan Kamil Ajak Event Organizer 

Berita Terkini Lainnya