20 Difabel di Kota Bandung Ikuti Pelatihan Batik
Pelatihan diharap munculkan motif baru khas Bandung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Sebanyak 20 penyandang disabilitas akan mengikuti pelatihan membatik yang diinisiasi dinas tenaga kerja (Disnaker) Kota Bandung. Pelatihan tersebut diharapkan bisa memberikan peluang pada para difabel untuk berkarya khususnya membuat motif batik baik pada kain atau media lainnya.
Kepala Dinasker Kota Bandung Andri Darusman mengatakan, penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pekerja atau berwirausaha. Meski memiliki keterbatasan dalam hal fisik bukan berarti mereka tidak memiliki skill yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang perekonomian.
"Memang teman disabilitas kita ini kan bisa masuk ke perusahaan swasta atau BUMN karena ada dalam Undang-undang. Tapi jangan sampai hanya mengandalkan formal, ada skil kemampuan, keahilan yang punya talenta," kata Andi dalam pembukaan pelatihan membantik, Selasa (15/11/2022).
1. Desain batik tidak pernah mati
Pemilihan desain batik sendiri, lanjut Andri, dikarenakan Indonesia mempunyai cikal bakal pada kebudayaan membatik. Dengan demikian, batik diprediksi tidak mati dan terus digunakan masyarakat bukan hanya di dalam negeri, melainkan juga luar negeri.
"Batik will never die. Di Indonesia batik akan hidup terus dan berinovasi," kata Andri.
Menurutnya, pelatihan membantik yang dilakukan Disnaker Bandung sudah ada satu orang yang karyanya berhasil mendapat apresiasi dari banyak pihak. Alhasil batik buatannya kerap dipamerkan dan diperjualbelikan.
Baca Juga: Cerita Difabel Netra Tes UTBK, Mau Buktikan Difabel Bisa Kuliah di PTN
Baca Juga: Ada Pelatihan Kerja di Daerah 3T, Ibu-Ibu hingga Disabilitas Bisa Ikut