TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hasil Survey Pilkada Cimahi: Dikdik Melesat Ungguli Ngatiyana

Ada 400 responden yang dilibatkan

Direktur Instrat Adi Nugroho. (Bangkit Rizki/IDN Times)

Bandung Barat, IDN Times - Indonesia Strategic Institute (Instrat) merilis sejumlah nama yang berpotensi menjadi Calon Wali Kota Cimahi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi menduduki posisi teratas dari sisi popularitas.

"Di urutan pertama, nama Dikdik Suratno Nugrahawan memiliki popularitas sebesar 61,25 persen, Ngatiyana sebanyak 60,25 persen dan Adhitia Yudhistira sebanyak 40 persen," ungkap Direktur Instrat Adi Nugoro di Cimahi, Senin (20/5/2024).

Sejumlah nama lainnya yang berpotensi maju di Pilkada Kota Cimahi 2024 muncul yakni
Acep Jamaludin memperoleh angka 38,5 persen, Faisal Harris sebanyak 35,25 persen, Ahmad Zulkarnaen dengan presentase popularitas 29,25 persen, Bagja Setiawan 24,5 persen dan Enang Sahri Lukmansyah 22,25 persen.

1. Popularitas Dikdik salip Ngatiyana

Ilustrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Berdasarkan hasil survey, ungkap Adi, popularitas Dikdik saat ini memang terus mengalami kenaikan hingga menyalip Ngatiyana yang merupakan mantan Wali Kota Cimahi. Pada Oktober 2022, popularitas Dikdik hanya 3,30 persen namun naik pada Mei 2024 di angka 61,25 persen dengan elektabilitas sebesar 9 persen.

"Untuk sosok Ngatiyana yang semula popularitasnya 65,8 persen pada Oktober 2022, bulan Mei 2024 ini turun di angka 60,25 persen. Penurunan ini pun terjadi pada elektabilitasnya dari semula 15 persen, kini hanya 12 persen," beber dia.

Nama lain yang kini muncul dan menjadi perhatian adalah Adhitia Yudhistira. Pada tahun 2022, sosok Adhitia Yudhistira memang belum dikenal di Cimahi. Namun, pada Mei 2024 popularitas figur muda ini mencapai angka 40 persen dengan elektabilitas sebesar 9,75 persen.

2. Ada 3 nama berpotensi bertarung di Pilkada Cimahi

Tiga sosok ini masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan. Misalnya dari spektrum pemilih, sosok Ngatiyana lebih unggul di kalangan pemilih Pre-Boomer atau generasi yang lahir sebelum 1945 serta Baby Boomer atau mereka yang lahir sekitar tahun 1964. Untuk Aditya lebih banyak pemilih dari kalangan Milenial dan Generasi Z. Sedangkan sosok Didik cenderung merata di seluruh kelompok usia pemilih.

Adi melanjutkan ketiga nama teratas tersebut merupakan kandidat terkuat untuk bertarung di Pilkada Kota Cimahi 2024. Namun, dia enggan memprediksi akan ada berapa poros yang akan bertarung nanti mengingat peta perjalanan menuju Pilkada masih panjang.

"Ketiganya punya potensi untuk merebut segmen pemilihnya masing-masing. Tapi karena ada waktu panjang sampai pencoblosan, ini jadi tantangan bagi ketiga tokoh untuk merawat dan menguatkan segmen pemilih masing-masing," ujar Adi.

Berita Terkini Lainnya