Waspada Bencana Sesar Lembang, Haruskah Pemukiman Relokasi?
Kekuatan gempa diprediksi mencapai 6,8 magnitudo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat garis Sesar Lembang melintang dari timur ke arah barat. Garis patahan itu membentang sepanjang 29 kilometer melintasi pemukiman di empat kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
BMKG memprediksi, kekuatan gempa Sesar Lembang mencapai 6,8 magnitudo. Prediksi itu berdasar analisis mengukur kedalaman dan panjang garis sesar tersebut.
Dari data yang dihimpun BMKG, tercatat ada banyak pemukiman yang berdiri di sepanjang garis sesar. Selain pemukiman warga, garis sesar juga melintas sejumlah objek vital seperti Rumah Sakit, sekolah dan Kantor pemerintahan.
1. Ada banyak objek vital berdiri di atas garis sesar
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG, Rasmid mengatakan, lantaran Sesar Lembang tidak bisa diprediksi kapan bergerak, maka yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan. Langkah mitigasi sebelum bencana terjadi mustinya dilakukan oleh pemerintah.
"Terkait mitigasi, secara garis besar dibagi dua, mitigasi struktural dan nonstruktural. Mitigasi struktural, terkait dengan bangunan. Rumah sakit, sekolah, kantor harus dibangun dengan kekuatan yang tahan 6,8 magnitudo. Sehingga jika sewaktu-waktu ada aktivitas Sesar Lembang bangunan vital itu bisa bertahan," ungkap Rasmid, Selasa (26/1/2021).
"Seko AU dan Observatorium Bosscha itu contoh bangunan dengan standar kegempaan," imbuhnya.
Baca Juga: Indonesia Rawan Bencana, Bagaimana Kesiapan Mitigasi di Daerah
Baca Juga: Waspada Bencana, BPBD Jabar Klaim Punya Peta Rawan hingga Tingkat Desa
Baca Juga: Tak Cuma Sesar Lembang, Ini 4 Sesar Aktif yang Berada di Jawa Barat