TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sambangi Lapas Sukamiskin, Ini Pesan Ketua KPK untuk Warga Binaan

"Janganlah anda pupus mimpi-mimpi"

Ketua KPK, Firli Bahuri (Dok. Humas KPK)

Bandung, IDN Times - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sambangi Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung untuk memberikan penyuluhan mengenai antikorupsi kepada warga binaan asimilasi.

Sedikitnya sekitar 25 warga binaan Lapas Sukamiskin mengikuti kegiatan itu. Warga binaan yang mengikuti kegiatan itu merupakan para tahanan yang masa tahanannya hampir selesai. Pada kesempatan itu, Firli menyampaikan pesan kepada para warga binaan agar tidak putus harapan.

"Jadi saya pesan kepada warga binaan, mungkin sudah berapa waktu di sini janganlah anda pupus mimpi-mimpi anda untuk menatap masa depan karena seketika anda pupus mimpi anda, maka anda akan kehilangan harapan untuk menatap masa depan," ujar Firli di Lapas Sukamiskin, Rabu (13/3/2021).

1. Mari cinta sesama tanpa memandang golongan

Ketua KPK, Firli Bahuri (Dok. Humas KPK)

Firli mengatakan, ada tiga maksud kedatangan KPK ke Lapas Sukamiskin. Pertama, Firli mengungkapkan kecintaannya kepada sesama warga negara Indonesia tanpa melihat status sosial, ras, dan golongan. Rasa cinta antar sesama menurutnya diperlukan juga saat kembalinya warga binaan ke tengah masyarakat.

"Untuk rekan-rekan yang ada di Lapas Sukamiskin, kita jangan pernah berhenti saling mencintai karena kalau kita berhenti maka kita berhenti untuk peduli. Cinta berhenti seketika kita berhenti untuk peduli," kata Firli.

2. Ubah perilaku, jangan lagi berlaku menyimpang

IDN Times/Galih Persiana

Untuk mengubah stigma buruk di masyarakat terhadap para nara pidana, juga berangkat dari perubahan perilaku para mantan napi. Menurut Firli, warga binaan harus mengubah perilaku dengan tidak lagi melakukan penyimpangan sosial. Perubahan pun dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa warga binaan sudah melalui tahap hijrah menjadi lebih baik.

"Mulai hari ini harus berubah untuk menanamkan kepercayaan kepada seluruh masyarakat bahwa anda bukan seperti yang dulu. Artinya, ada sebuah proses hijrah dari apa yang pernah dilakukan menjadi dan menuju kebaikan," papar Firli.

Berita Terkini Lainnya