TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rekayasa Jalan Sukajadi Diklaim Mampu Urai Kemacetan Bandung

Polisi sebut macet tahun ini lebih dapat ditekan

IDN Times/Bagus F

Bandung, IDN Times - Lalu lintas pada masa liburan akhir tahun di Kota Bandung, diklaim lebih efektif dibanding kemacetan lalu lintas liburan akhir tahun sebelumnya.

Rekayasa satu arah di Jalan Sukajadi ke arah Lembang dan di Jalan Cipaganti dari Lembang menuju Bandung, dianggap membawa pengaruh positif bagi arus lalu lintas di kawasan tersebut. 

Meski demikian, Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Irman Sugema mengakui masih ada kemacetan di ruas jalan tersebut. Kemacetan tersebut menurut Irman disebabkan karena meningkatnya volume kendaraan namun infrastruktur jalan yang terbatas.

"Memang masih ada macet. Jika dilihat jarak tempuh agak jauh tapi dihitung dari waktu tempuh lebih cepat, baik menuju Lembang maupun sebaliknya," kata Irman di Bandung, Minggu (29/12)‎. 

1. Polantas diterjunkan lebih sedikit dari tahun lalu

IDN Times/Azzis Zulkhairil

Dia mengklaim, arus kemacetan lalu lintas di liburan akhir tahun kali ini lebih efektif dibanding tahun sebelumnya. Secara umum, sebelum ada rekayasa jalan, polisi biasa menerjunkan lebih dari 100 anggota polisi lalu lintas untuk mengatur jalan tersebut. 

"Untuk pengaturan Jalan Sukajadi, dulu kami kerahkan 132 anggota. Sekarang justru jadi berkurang. Tandanya efektif," ungkapnya.

2. Hasil uji coba rekayasa lalin bersama Dishub dinilai berhasil

Dok.IDN Times/Istimewa

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polrestabes Bandung Komisaris Bayu Catur Prabowo mengatakan, secara teknis di lapangan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.

"Dishub punya alat survei buatan Jerman. Kami survei dulu. Kemudian uji coba. Setelah uji coba survei lagi 10 hari. Hasil survei tersebut ternyata rekayasa jalur menunjukkan dampak lebih positif," terangnya.

3. Sebelum ada rekayasa lalin, kemacetan lebih parah

Ilustrasi mengurai kemacetan (IDN Times/Humas Bandung)

Bayu menyebutkan, sebelum ada rekayasa lalu lintas satu arah, waktu tempuh dari GT Pasteur hingga Jalan Cokro kemudian Jalan Cemara, macet totalnya mencapai 1 jam 30 menit. 

"Dengan rekayasa, saat macet, waktu tempuhnya hanya 20-30 menit. Hemat waktu 1 jam, itu salah satu hasil survei," ujar Bayu.

Menurutnya, penggunaan bahan bakar mesin (BBM) pada kemacetan liburan akhir tahun sebelumnya lebih tinggi. Hal itu menyebabkan terciptanya polusi yang lebih lokal.

"Sebelum ada rekayasa lalin, polusi dari kendaraan bermotor akan berputar di situ-situ saja‎. Sekarang sekalipun masih ada macet tapi tidak terlalu parah, kemudian meski jarak tempuh bertambah, polusi dan tingkat konsumsi juga berkurang," imbuhnya.

Berita Terkini Lainnya