TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Longsor Rusak Lima Rumah di Cipongkor KBB, Warga Terpaksa Mengungsi

Selain lima rumah, satu masjid juga mengalami kerusakan

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Bandung Barat, IDN Times - Tanah longsor terjadi di Kampung Cikancana, RT01/08, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu(20/5), malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Namun, tanah longsor yang terjadi akibat hujan deras di wilayah KBB itu mengakibatkan lima rumah warga serta satu masjid rusak. Warga yang tinggal di sekitar titik longsor terpaksa diungsikan ke lokasi aman.

1. Longsor akibat hujan deras sejak sore hari

IDN Times/Sukma Shakti

Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo mengatakan, peristiwa longsor itu terjadi pada Rabu (20/5) sekitar pukul 20.00 WIB. Longsor diduga diakibatkan karena kontur tanah yang labil di wilayah tersebut dan diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak sore hari.

"Iya betul kami terima laporan ada kejadian tanah longsor di Cipongkor. Langsung kami tugaskan personel untuk melakukan pengecekan dan assessment," kata Duddy saat dihubungi, Kamis (21/5).

2. Ada lima rumah dan satu masjid mengalami kerusakan

Dok. BPBD KBB

Duddy menjelaskan, longsor itu berasal dari tebing setinggi 10 meter yang runtuh. Dari kejadian itu, sedikitnya ada lima rumah warga dan satu sarana ibadah mengalami rusak.

"Hasil kaji cepat, ada lima rumah terdampak. Satu rumah rusak berat milik Eros. Sedangkan empat rumah milik Usin, Udin, Agus, dan Kimin mengalami rusak ringan. Masjid juga terdapat kerusakan namun kerusakannya ringan," tuturnya.

3. Penghuni rumah yang alami rusak berat mengungsi ke kerabatnya

Kepala BPBD KBB, Duddy Prabowo. (IDN Times/Bagus F)

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Penghuni rumah yang mengalami rusak berat pun sudah diungsikan ke lokasi yang lebih aman untuk beristirahat.

"Untuk warga yang rumahnya mengalami rusak berat langsung mengungsi ke kerabatnya. Sambil petugas melakukan assessment lanjutan terkait kerusakan dan potensi bahaya susulan," ujarnya.

Berita Terkini Lainnya