Korban Pelecehan Seksual Bersuara: Kampus Belum Aman Bagi Perempuan
Pelaku timbul dari oknum mahasiswa bahkan dosen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kekerasan terhadap perempuan bukan hanya terjadi di ruang-ruang private. Lembaga pendidikan pun dinilai rentan terjadi pelecehan seksual.
Hal itu diungkap Sesilia, salah satu mahasiswa Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Cimahi yang pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh mahasiswa satu kampusnya. Bukan hanya itu, akibat peristiwa yang ia hadapi, Sesilia sempat mengalami trauma untuk datang ke kampus.
Sesilia mengungkapkan, pelaku pelecehan seksual di lembaga pendidikan khususnya kampus bukan hanya dilakukan oleh mahasiswa. Oknum dosen pun menurut Sesil, sapaan akrabnya, kerap kali melakukan pelecehan terhadap mahasiswi dengan ancaman nilai.
"(Kampus) masih sangat belum aman, jauh dari kata aman. Kenapa saya ngomong kayak gitu, karena selain aktivis cabul, dosen-dosen pun ngelakuin kok, dan (mereka) tetap aman-aman saja," kata Sesil saat ditemui di gelaran IWD Bandung 2020 di Gedung Sate, Minggu (8/3).
1. Korban bukan hanya Sesilia
Sesilia merupakan satu dari sekian banyak penyintas atau korban pelecehan seksual yang akhirnya berani speak up setelah reda menjalani trauma yang ia alami. Sesil mengaku, ia pun mendapat banyak curhatan dari rekannya yang mengalami hal yang sama. Namun lagi-lagi korban tidak sekuat mental Sesil yang berani speak up tentang peristiwa yang menimpa dirinya.
"Korbannya bukan cuma saya, korbannya banyak sebenernya, cuma mereka gak berani buat speak up. Masalahnya itu," kata Sesil.