Dianggap Rusak Lingkungan, Walhi Sebut KCIC Bermasalah Sejak Awal
Kerusakan lingkungan akibat proyek tidak hanya di Bekasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Proyek Kereta Cepat (High Speed Railway) Jakarta-Bandung resmi dihentikan sementara. Penghentian itu berlaku setelah Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerbitkan surat edaran yang ditunjukkan kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Penghentian mega proyek tersebut mendapat dukungan dari pegiat lingkungan. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat menilai banyak masalah di sana sejak proyek tersebut dimulai.
Direktur Eksekutif Walhi Jabar, Meiki W Paedong mengatakan, lebih baik proyek kereta cepat diberhentikan seluruhnya. Dampak pembangunan itu menurutnya menimbulkan kerusakan lingkungan secara umum.
"(Baiknya) diberhentikan semua untuk dikaji ulang. Dampaknya tidak hanya terjadi di Bekasi, tapi daerah lain juga," ungkap Meiki, saat dihubungi pada Senin (2/2).
1. Evaluasi proyek KCIC harus menyeluruh
Meiki menyebutkan, dari data yang dihimpun Walhi Jabar, kerusakan lingkungan akibat proyek KCIC tidak hanya mengakibatkan banjir di Bekasi. Kerusakan di wilayah lain juga banyak tercatat. Hal itu menurut Meiki karena proyek tersebut tergesa-gesa dan cenderung dipaksakan berjalan.
"Menteri seharusnya melihat secara utuh seluruh aktivitas dan masalah yang diakibatkan oleh proyek kereta cepat. Tidak hanya di lokasi banjir saja," kata Meiki.