TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

187 Ribu Anak Sekolah di Bandung Barat Bakal dapat Vaksin Gratis

Vaksinasi anak sudah berjalan sejak 14 Juli lalu

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 yang akan disuntikkan kepada anak usia 12-17 tahun di Gedung PKK, Medan Petisah, Medan, Sumatera Utara, Rabu (7/7/2021). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Bandung Barat, IDN Times - Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah menyasar kepada anak-anak di bawah umur. Vaksinasi yang menyasar kepada anak sekolah ini sudah berlangsung sejak 14 Juli lalu.

Selama penerapan PPKM Darurat ini, Pemkab Bandung Barat menyatakan serius untuk menggenjot vaksinasi massal. Anak-anak yang dibolehkan mengikuti vaksin yakni anak-anak yang berusia di atas 12 tahun.

1. Sebanyak 417 anak sudah disuntik vaksin

Abdul Halim/IDN Times

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat Nurul Rasyihan mengatakan selama PPKM ini, Dinkes sudah menggelar vaksinasi massal hampir di semua titik di 165 desa. Sampai saat ini tercatat sudah 417 anak sudah disuntik vaksin COVID-19.

"Untuk vaksinasinya sudah berjalan. Sampai hari ini ada sekitar 417 anak yang sudah divaksinasi. Kalau soal target, itu semaksimal mungkin," ungkap Nurul saat dihubungi, Senin (19/7/2021).

2. Target 187 ribu anak divaksin

Situasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di SMK PGRI 5 Denpasar (Dok.IDN Times/Polda Bali)

Pemkab Bandung Barat menargetkan sebanyak 187 ribu anak usia 12-17 tahun menerima vaksin COVID-19. Jumlah ratusan ribu anak itu berdasar dari pendataan seluruh Puskesmas di Bandung Barat.

"Jadi data awal ini laporan dari puskesmas karena tiap puskesmas punya data rentang usia warga. Terus di kecamatan juga ada. Jadi untuk data ini belum melibatkan Dinas Pendidikan (Disdik)," paparnya.

3. Berita hoaks hambat keikutsertaan vaksinasi

Abdul Halim/IDN Times

Progres vaksinasi pada anak ini nyatanya tidak semulus yang diharapkan. Tidak sedikit masyarakat pedesaan yang termakan hoaks mengenai efek samping vaksin. Hal itu menghambat pada keikutsertaan mereka menjalani vaksinasi COVID-19.

"Memang permasalahan di masyarakat itu banyak yang menolak vaksinasi. Karena enggak paham dan terlalu banyak menyerap berita hoaks," sebutnya.

"Jadi dengan edukasi yang kita berikan dengan melibatkan lintas bidang dan program, diharapkan bisa jadi bekal dan meyakinkan mereka agar mendukung vaksinasi termasuk buat anak-anaknya," tambah Nurul.

Baca Juga: COVID-19 Tinggi, Pemkab KBB Tunggu Keputusan Perpanjangan PPKM Darurat

Baca Juga: Kabupaten Bandung Jadi Daerah Kasus COVID-19 Tertinggi se-Jawa Barat

Berita Terkini Lainnya