TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Underpass Cibiru, Pakar Ingatkan Pemkot Perhatikan Traffic Engineer

Detalied Engineering Design harus benar-benar matang

Ilustrasi macet (IDN Times/Sukma Shakti)

Bandung, IDN Times - Pakar Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono mengingatkan pada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung agar memperhatikan traffic engineer pada rencana pembangunan Underpass Cibiru.

Rencana pembangunan jalan bawah tanah yang diproyeksikan akan mulai dibangun pada 2023 itu, Menurut Sony, harus memperhatikan bundaran Cibiru yang menjadi penghubung antara tiga arus lalulintas seperti ke arah jalan Soekarno-Hatta dan jalan A.H. Nasution.

"Harus dipikirkan dalam mendesain yang melakukan Detalied Engineering Design (DED)-nya itu kadang hanya berpikir desain terowongannya saja. Padahal, harus ada traffic engineer atau pengaturan lalu lintas yang harus dipikirkan," ujar Sony, Sabtu (26/3/2022).

1. Persoalan pengaturan parkir angkot dan elf harus dipikirkan

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Kawasan bundaran Cibiru dikenal sebagai terminal bayangan bagi berbagai jenis angkutan. Sehingga, Sony bilang, penataan di pintu masuk dan keluar terowongan harus dipikirkan dengan baik.

"Pemkot harus bisa melakukan pengaturan bagaimana angkot, elf dan bis yang ngetem itu kalau harus digeser, ya digeser. Tapi, tetap mudah dijangkau bagi masyarakat yang ingin mengakses transportasi tersebut," ucapnya.

2. Jangan sampai seperti Jembatan Pelangi Antapani

explorewisata.com

Menurut Sony pemerintah harus berkaca dari pembangunan Jembatan Pelangi yang berada di persimpangan Antapani dan Jalan Jakarta. Sony mengatakan, jika maksud pembangunan untuk mengurangi kemacetan, maka arus kendaraan harus ikut ditata.

"Seperti jembatan Pelangi, ujung-ujung flyover-nya gak diberesin malah terjadi penyempitan sehingga terjadi kemacetan. Harapan menghilangkan kemacetan di simpang tapi justru kemacetan bergeser ke ujung-ujung flyover," ungkapnya.

3. Pemkot Bandung harus perhatikan pelebaran jalan dan PKL

Ilustrasi kemacetan Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Saat pembangunan Underpass Cibiru nanti, Sony menjelaskan, baik area keluaran terowongan maupun area masuk terowongan harus memiliki penataan lalu lintas. Jangan sampai underpass baru ini menimbulkan kemacetan khususnya di ujung dan mulut-mulut terowongan.

Selain itu, penataan pedagang kaki lima serta pelebaran akses terutama di pintu masuk dan keluar underpass dan manajemen arus lalu lintas saat pembangunan dan sesudah beroperasi harus diperhatikan dengan baik oleh Pemkot Bandung.

"Pemberesan kawasan pembangunan yang berpotensi menghambat arus lalu lintas bisa diminimalisir, jangan sampai begitu keluar dari underpass ada penyempitan dan membuat titik macet baru," jelasnya.

Baca Juga: Pemkot Bandung Kembali Wacanakan Bangun Underpass Cibiru

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Bangun Underpass Jalan Dewi Sartika di Depok 

Berita Terkini Lainnya