TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selama Dua Pekan, 268 Orang di Bandung Melanggar Penggunaan Masker

Perempuan di Bandung lebih tertib bermasker dibanding pria

pixabay.com

Bandung, IDN Times - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung mencatat ada 268 orang warga Kota Bandung yang melanggar penggunaaan masker selama di luar rumah. Jumlah tersebut terdata dari tanggal 3 hingga 17 September 2020.

"Selama beberapa minggu lalu ada 268 pelanggar (pengguna masker) yang tercatat," ujar Kasatpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi melalui pesan singkat, Sabtu (19/9/2020).

1. Pelanggan banyak didominasi oleh laki-laki

facebook

Rasdian mengatakan, data dari ratusan warga Kota Bandung yang dinyatakan melanggar ketentuan penggunaan masker masih didominasi oleh laki-laki. Adapun untuk pelanggar perempuan hanya ada puluhan orang.

"Hampir kebanyakan pelanggar dilakukan oleh laki-laki, angkanya ada 216. Sedangkan untuk perempuan ada 52," ungkapnya.

2. Pasar masih menjadi tempat paling banyak pelanggar

pixabay.com/Alexas Fotos

Ia menyebut sejauh ini pasar tradisional masih menjadi tempat paling tidak tertib mengenakan masker. Selain itu lokasi lainnya adalah taman serta pusat perbelanjaan hingga pertokoan yang ada di wilayah Kota Bandung.

Namun, sayangnya Rasdian tidak menjelaskan lebih rinci data atau jumlah secara keseluruhan di mana saja tempat masyarakat yang dinyatakan melakukan pelanggan menggunakan masker tersebut.

"Paling banyak pelanggaran ditemukan di wilayah pasar, itu ada 190 (pelanggaran)" katanya.

3. Satpol PP sudah bentuk tiga tim penegakkan selama AKB diperketat

(Kondisi buka tutup jalan pasca AKB diperketat Kota Bandung) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Sebelumnya, Rasdian juga mengatakan, selama AKB diperketat Satpol PP Kota Bandung sudah membentuk tiga tim penegak hukum untuk menertibkan masyarakat yang masih abai terhadap aturan pandemik virus corona.

Ia menuturkan, tim penegak aturan akan melakukan patroli pada malam hari, terutama saat Sabtu malam. Hal tersebut dilakukan mengingat waktu libur menjadi saat-saat di mana adanya keramaian dan penumpukan massa.

Baca Juga: AKB Diperketat, Srikandi Diskar PB Semprot Disinfektan di Kota Bandung

Baca Juga: AKB Diperketat, Polisi Minta Wisatawan Tak Dulu Kunjungi Bandung

Berita Terkini Lainnya