Pembacokan Kiai, MUI Sebut Toleransi di Jabar Sedang Tidak Baik
Kasus ini mencederai umat beragama di Jabar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) menyatakan bahwa toleransi di wilayah Jabar sedang tidak baik-baik saja. Ungakapan itu diutarakan setelah adanya kasus pembacokan Kiai Farid Ashr Waddahr di Indramayu oleh tersangka berinisiar SR.
Menurut KH Rachmat Syafei, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar), kasus ini sangat mencederai nilai toleransi di Jabar. Dan hal ini menurutnya sebagai bukti bahwa toleransi di Jabar sedang tidak baik.
"Iya (Intoleransi di Jabar sedang tidak baik-baik saja) seperti itu," ujar Rachmat saat dihubungi, Selasa (15/3/2022).
1. Perlu diteliti sikap intoleransi dari tersangka
Meski begitu, Rachmat bilang bahwa ia belum bisa memastikan kejadian itu apakah karena faktor kebencian atau alasan lainnya. Adapun berdasarkan keterangan dari kepolisian, tersangka melakukan aksi ini karena berbeda paham.
"Kasus-kasus itu sering muncul terjadi, bukan hanya di Indramayu. Nah, banyak faktor yang membuat hal itu bisa terjadi, perlu diteliti," ucapnya.
Baca Juga: Pemprov Jabar Usulkan 17 Sektor Ekonomi Kreatif Dibahas di G20
Baca Juga: Toleransi Beragama, 10 Potret VJ Daniel Mananta Ngobrol Lintas Agama