Pemasaran Petani Milenial Diperluas Hingga Mancanegara
Disperindag Jabar bantu promosikan produk petani milenial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat (Jabar) memperluas pemasaran produk budidaya peserta Program Petani Milenial di dalam negeri maupun internasional. Promosi produk juga turut mereka fasilitasi.
Kepala Disperindag Jabar, Noneng Komara Nengsih mengatakan, sebagai dinas pendukung program Petani Milenial di bagian hilir, mereka turut memfasilitasi agar program ini berjalan maksimal sesuai dengan amant Gubernur Ridwan Kamil.
"Kami mendukung Program Petani Milenial yang digagas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, ini bisa memanfaatkan dan mengenalkan pada pasar yang lebih luas salah satunya fasilitasi pameran di luar negeri," ujar Noneng melalui keterangan resmi, Kamis (15/6/2023).
1. Potensi transaksi pasca-pameran senilai 425.000 USD
Adapun fasilitas promosi ini diberikan melalui pameran skala internasional, yaitu Thaifex Anuga Asia di Bangkok Thailand yang merupakan pameran makan dan minuman terbesar di asia.
Lewat pameran ini Pemprov Jabar akan memperkenalkan pelaku usaha petani milenial yaitu Sila Tea (Teh) dan MT Farm (olahan daging) pada pameran tersebut.
"Sampai dengan saat ini, potensi transaksi pasca-pameran untuk kedua petani milenial ini senilai 425.000 USD," ucapnya.
Selain itu, ada juga pameran Seoul Food & Hotel di Ilsan, Korea Selatan, yang merupakan pameran makan dan minuman terkemuka di Negeri Gingseng. Di pameran ini ada pelaku usaha petani milenial yaitu Oystar (jamur crispy) dan Ban’stem (gedebok pisang) yang dipamerkan oleh Pemprov Jabar.
"Produk mereka digemari oleh Buyers dari Korsel, Jepang, Malaysia, Singapura dan Thailand. Sampai dengan saat ini, potensi transaksi pasca-pameran untuk kedua petani milenial ini senilai kurang lebih 6700 USD," katanya.
Baca Juga: Petani Milenial Terlilit Utang, Wagub Uu Justru Minta Petani Bersyukur
Baca Juga: Petani Milenial Jabar, dari Desa Sampai ke Jepang