TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meski Dikritik, Program Berbagi Anak Ayam Tetap Dijalankan di Bandung

Wali Kota Bandung mulai program ini November mendatang

IDN Times/Azzis Zulkhairil

Bandung, IDN Times - Wali Kota Bandung, Oded M Danial optimistis tetap menjalankan program pembagian "Satu Anak Satu Ayam" untuk siswa sekolah dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) November 2019, mendatang.

Program tersebut diyakini Oded mampu mengatasi ketergantungan gadget pada anak-anak yang saat ini menjadi persoalan bersama. Selain itu, program ini juga mampu mendidik sejak dini mengenai ketahanan pangan di Kota Bandung.

Persoalan program berbagi anak ayam untuk satu siswa SD dan SMP ini sebenarnya mendapatkan sejumlah kritik dari berbagai elemen di Kota Bandung. Kendati demikian, Oded akan tetap menjalankan program tersebut dengan melakukan uji coba.

Ketegasan Oded untuk menjelankan program itu diungkapkan saat berkunjung ke Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Bandung, Jalan Arjuna, Rabu(23/10).

Oded mengatakan, program satu anak ayam kampung untuk siswa dan satu Polybag tanaman cabai untuk siswi SD dan SMP merupakan bagian dari program Food Security.

"Saya datang kunjungan ke Dispangtan untuk bahas program food security. Ini saya kira ketahanan pangan sebagai sektor dinas yang harus ditingkatkan,"ujar Oded.

Baca Juga: Pembagian Anak Ayam untuk Siswa di Kota Bandung Menimbulkan Pro Kontra

1. Bisa tingkatkan kemandirian siswa-siswi

IDN Times/Azzis Zulkhairil

Oded menjelaskan, siswa dan siswi diberi ternak dan menanam hewan untuk memberikan edukasi agar siswa dan siswi dapat bertanggung jawab dengan persoalan pangan. Diraskaan dia program tersebut juga dapat menjadikan siswa-siswi mandiri pangan.

"Anak sekolah akan kita edukasi agar mereka memiliki semacam modul, mereka bisa mandiri pangan. Perempuan SD akan kita didik dengan tanaman cabe dan sayur-sayuran,"ungkapnya.

2. Memupuk jiwa entrepreneur

IDN Times/Azzis Zulkhairil

Oded menuturkan, siswi akan mandiri dengan menanam cabai, sedangkan siswa juga akan mandiri dengan diberikan ternak ayam. Dari program tersebut, sambung Oded, akan menciptakan juga jiwa entrepreneur.

"Laki-lakinya kita berikan anak ayam agar mereka tumbuh, ada semacam entrepreneur dan sayang binatang,"jelasnya.

3. Program tetap akan diuji coba

pexels.com/Pixabay

Meski program tersebut belum ada riset khsusus, Oded mengakui dalam waktu dekat akan mengaplikasikan program tersebut. Hal yang terpenting menuritnya kordinasi dengan beberapa instansi terkait agar unicoba berjaaln maksimal.

"Kita akan ujicoba dulu, pada bulan November. kalau bagus kenapa tidak. Ini yang terpenting Food Security, kita ujicoba dulu saya kordinasi dengan kecamatan,"kata Oded.

4. Outputnya bisa kurangi siswa-siswi main gawai

askebuddy com

Kepala Dispangtan Kota Bandung Gingin Ginanjar mengatakan, hasil dari program tersebut adalah bisa mengurangi siswa-siswi bermain gawai. Mengingat program tersebut sambung dia, terbentuk dari khawatiran walikota melihat perkembangan saat ini banyak anak sekolah yang sakit bahkan menjadi cacat karena kerajinan bermain gawai.

"Berawal dari inisiatif pa walikota (Oded) harus ada aktifitas lain yang sifatnya positif, muncuk ide salah satunya dengan ternak ayam kepada anak siswa dan tanaman cabai untuk siswi sekolah SD SMP,"tutur Gingin.

5. Dispangtan sebut program tersebut belum miliki riset

www.tommcifle.com

Disinggung soal adakah riset atau kajian ilmiah untuk mengukur program tersebut bisa mengurangi anak bermain gawai, Gingin mengakui, untuk secara khusus tidak ada, namun ini berdasaekan fenomena yang terjadi dilapangan.

"Secara khusus tidak ada, Dispangtan tidak kesitu. Ini melihat fenomena terjadi diluar kecenderungan tinggi ini salah satu untuk anak agar tidak fokus pada aktifitas bermain gawai,"pungkasnya.

Baca Juga: Batasi Gawai, Wali Kota Bandung Bakal Beri Siswa SD Anak Ayam Kampung

Berita Terkini Lainnya