TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasbangpol Bandung Ingin Budaya Sunda Tidak Terkikis di Zaman Digital

Budaya harus terjaga, jangan sampai terkikis zaman

budaya.my.id

Bandung, IDN Times - Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung Lusi Susilayani menyebutkan, menggelar kegiatan yang berkaitan dengan budaya di zaman digital saat ini sangatlah penting.

Menurut dia, di zaman serba digital, kegiatan-kegiatan yang membawa nilai budaya Indonesia sangat bagus, selain dimaksudkan untuk menjaga nilai budaya Indonesia, kata dia, hal tersebut juga menahan pengikisan budaya di era digital.

"Kita ingin mengantisipasi ancaman budaya luar yang dibawa masuk ke Indonesia melalui kanal-kanal digital," ujar Lusi, berdasarkan rilis yang diterima IDN Times, Senin (9/12).

1. Identitas lokal Sunda harus tetap dipertahankan

IDN Times/Azzis Zulkhairil

Kendati tidak mengesampingkan manfaat digitalisasi dalam setiap aspek kehidupan, Lusi ingin agar warga Kota Bandung tetap mengindahkan identitas lokal Sunda. Identitas yang menjadi jati diri Sunda ini harus tetap tertanam dalam diri warga kota.

"Jangan sampai 'jati kasilih ku junti'. Jangan sampai budaya sudah diklaim bangsa lain kita baru berkoar-koar. Padahal kita yang lalai terhadap pelestarian budaya ini," tuturnya.

2. Khawatir anak muda lupa budaya Sunda

Dok. Humas Pemprov Jabar

Hal itu diamini oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Priana Wirasaputra yang juga seorang pegiat budaya Sunda. Ia mengaku mulai khawatir sebab banyak anak muda tak begitu senang dengan kesenian daerah. Bahkan penggunaan Bahasa Sunda juga sudah mulai berkurang.

"Saya ngobrol dengan salah satu profesor dari Unpas. Ada penelitian orang Jepang yang mengatakan bahwa penutur Bahasa Sunda mulai berkurang. Penggunaan Bahasa Sunda di tengah-tengah kita harus diperkuat. Karena bicara budaya bukan hanya kesenian, tapi aspek-aspek lain juga, termasuk bahasa," tuturnya.

Berita Terkini Lainnya