TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disdik Jabar Komitmen Tingkatkan Jumlah Sekolah Toleransi di 2023

Disdik Jabar berkolaborasi dengan Polda Jabar

Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) bakal menambah jumlah sekolah toleransi di SMK/SMA pada 2023. Disdik juga menggandeng Polda Jabar untuk turut berperan dalam memberikan materi anti radikalisme dan geng motor.

Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi mengatakan, berkolaborasi dengan Polda Jabar dilakukan guna menekan angka radikalisme dan keterlibatan siswa-siswi dalam geng motor. Sekaligus meningkatkan jumlah sekolah toleransi di Jabar.

"Untuk implementasi nanti seperti lebih pada Pak Kapolsek, Pak Kapolres jadi pembina upacara. Nanti juga ada ceramah kebangsaan dengan Kesbangpol itu dilakukan untuk menangkal tadi angka radikalisme geng motor dan narkotika," ujar Dedi saat ditemui di kantornya, Selasa (7/2/2023).

1. Sekolah swasta akan menjadi fokus

Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dedi menjelaskan, pada 2023 Disdik Jabar juga menargetkan ada penambahan sekolah toleransi. Target dari Disdik Jabar sendiri ada di 50 persen dari total 5.033 sekolah SMK/SMA di Jabar. Adapun saat ini sekolah toleransi baru 30 persen.

"30 persen ini pun beberapa di sekolah negeri, sementara negeri dan swasta ini kan banyak swasta, dengan kekuatan kepolisian nanti kita bentuk di sekolah swasta nanti melalui forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) melalui dinas," ungkapnya.

2. Disdik Jabar dan Polda Jabar akan berikan tindakan preventif

Kadisdik Jabar sekaligus Ketua Devisi Percepatan Vaksinasi Jabar, Dedi Supandi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Soal geng motor, Dedi mengatakan, Disdik Jabar dan Polda akan melakukan tindakan preventif. Artinya, pencegahan dilakukan dengan memeberikan materi positif agar para siswa-siswi tidak masuk dan menjadi anggota geng motor.

"Terkait geng motor lebih ke tindakan preventif makanya tadi di beberapa pembinan itu ada di level polsek dan polres komunikasi dengan sekolah melalui upacara kegiatan dan mata pelajaran PPKN," ucapnya.

3. Polisi bakal masuk ke sekolah

Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Untuk teknisnya, Dedi menambahkan, para anggota polsek dan polres di 27 kabupaten dan kota akan berkoordinasi untuk memberikan materi anti radikalisme dan geng motor melalui berbagai kegiatan di sekolah SMA/SMK.

"Jadi polisi nanti hanya sampaikan sampel praktik baik, ini loh mengapa nanti praktinya baik, seperti ini dengan berbagai momentumnya, pembina upacara dan lainnya," kata dia.

Baca Juga: Pemprov Jabar Sulap SMA Negeri 1 Depok Jadi Sekolah Toleransi

Baca Juga: Konsep Sekolah Pembauran, YTB Bentuk Generasi Muda Penuh Toleransi

Berita Terkini Lainnya