Disdagin: Perajin Tahu Tempe Bandung Masih Andalakan Kedelai Impor
Kedelai lokal dikalaim lebih mahal dibandingkan produk impor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung membeberkan alasan mengapa harga kedelai untuk bahan tahu dan tempe naik dalam beberapa hari terakhir. Hal ini pun mengakibatkan sejumlah perajin mogok dan tidak berproduksi.
Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliyah mengatakan, kebanyakan perajin tahu tempe saat ini hanya mengandalkan kedelai dari impor. Adapun saat ini kebijakannya ada si pemerintah pusat.
"Berdasarkan informasi dari Kemendag, bulan Desember kemarin Tiongkok itu mengimpor dari Amerika dua kali lipat dari yang biasanya 15 juta ton menjadi 30 juta ton sehingga pasokan dari Amerika termasuk ke Indonesia agak terhambat, sekarang masuk dari Canada," ujar Elly, Senin (4/1/2021).
1. Harga kedelai impor sudah disesuaikan dari pemerintah pusat
Ia mengaku, soal permintaan tambah pasokan kedelai untuk Kota Bandung ke pemerintah pusat sudah dilakukan. Elly menjelaskan, saat ini Bandung hanya mendapat 1.800 ton kedelai dan 200 ton untuk di luar kota Bandung.
"Pemerintah daerah tidak punya kebijakan untuk impor, tetapi kami meminta pada importir yang ada di Kota Bandung untuk memprioritaskan untuk para pengrajin tahu di kota Bandung," tuturnya.
Baca Juga: Kedelai Susah Dicari, Pengrajin Tahu Kota Bandung Naikan Harga Jual