TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinkes Bandung Pastikan Ada 10 Ribu Nakes Jalani Swab Test

Puluhan ribu nakes ini dari seluruh rumah sakit Kota Bandung

Suara Pemred

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memastikan adanya puluhan ribu orang tenaga kesehatan (nakes) yang telah mendaftarkan diri untuk menjalani swab test atau uji usap virus corona (COVID- 19). Adapun data ini sudah tercatat sejak dibukanya pendaftaran dari beberapa hari lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita menerangkan, saat ini angka pasti nakes yang mendaftarkan tes masif virus corona dari sejumlah rumah sakit se-Kota Bandung sudah mencapai 10 ribu orang.

"Saat ini untuk pengetesan juga sedang berjalan," ujar Rita saat dihubungi, minggu (18/10/2020).

1. Nakes mendaftarkan diri melalui online dan kantor Dinkes Kota Bandung

Ilustrasi tenaga medis melakukan tes usap (swab test) terhadap warga saat tes usap massal di Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/9/2020). ANTARA FOTO/Arnas Padda

Sayangnya, Rita tidak menjelaskan secara pasti berapa nakes yang sudah di tes dan bagaimana hasil pengetesan itu. Ia hanya memastikan jika dari seluruh nakes yang mendaftarkan diri, sebanyak 7.400 orang daftar secara manual dan empat ribu lebih mendaftarkan secara online.

"Itu kayanya belum semuanya didaftarkan secara manual oleh rumah sakitnya. Jadi ada yang masih nambah gitu, misalnya 'RS A' awalnya 80 jadi nambah lagi, begitu, jadi total 10 ribuan," ungkapnya.

2. Kota Bandung sudah masuk zona oranye

Ilustrasi Tenaga Medis (ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott)

Kota Bandung pada beberapa waktu lalu sudah dinyatakan masuk dalam zona oranye dari sebelumnya yang berada di zona merah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Meski begitu, Pemkot Bandung saat ini masih menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat.

Pemkot Bandung juga kini sudah merelaksasi atau memberikan izin beroperasi pada sektor ekonomi seperti bioskop, restoran, dan tempat hiburan malam.

3. Sektor ekonomi yang sudah direlaksasi tidak tokcer menaikan PAD

Ilustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, relaksasi itu berdampak signifikan terhadap PAD Kota Bandung. Sekretaris Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana mengatakan, relaksasi yang diberikan pada sektor ekonomi masih jauh melebihi target capaian PAD 2020.

Ia menuturkan, capaian PAD yang awalnya ditargetkan Rp1.7 triliun, kini hanya masuk Rp1.1 triliun saja. Menurutnya, angka tersebut masih jauh dari target.

Adapun pada sebelum masa pandemik target PAD Kota Bandung mencapai Rp2.7 triliun.

Baca Juga: Kecelakaan di Tol Cipali, Hanafi Rais Dibawa ke RS Purwakarta

Baca Juga: 1.620 Relawan Sudah Dapat Suntikan Perdana Vaksin COVID-19 Sinovac

Berita Terkini Lainnya