TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dekat Sesar Cugenang, Satu SMK di Cianjur Harus Dipindahkan

Pemindahan dilakukan sesuai saran BMKG

Situasi RSUD Sayang Cianjur pasca gempa mag 5.6 dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Yogi Pasha)

Bandung, IDN Times - Proses pemulihan setelah gempa Magnitudo 5,6 di Cianjur terus berjalan. Pembenahan rumah warga yang terdampak hingga fasilitas publik, perlahan mulai dibangun kembali.

BMKG juga menyarankan rumah warga dan sekolah yang ada di pusat gempa yaitu sesar Cugenang bisa dipindahkan untuk meminimalisir terjadinya gempa bumi serupa dalam beberapa waktu mendatang.

Untuk fasilitas pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, dari peristiwa gempa bumi Cianjur ada banyak sekolah yang terdampak, dan ada satu yang harus dipindahkan.

"Saran dari BMKG, sekolah yang radius 200 meter dari sesar Cugenang (dipindahkan), ada satu SMK, itu SMK Cugenang," ujar Dedi, Selasa (27/12/2022).

1. Proses pembenahan nantinya menggunakan dana DAK

Situasi RSUD Sayang Cianjur pasca gempa mag 5.6 dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Yogi Pasha)

Disdik Jabar kini tengah membantu pemulihan siswa-siswi dan tenaga pendidik yang terdampak gempa di Cianjur. Adapun total sekolah yang terdampak gempa ada 532 sekolah. Jumlah ini merupakan total mulai dari SD, SMP, SMA/SMK dan sederajat.

"Untuk bantuan pembenahan dan lainnya, nanti ada dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Yang lokusnya ke beberapa daerah lain bakal kami lakukan fokus di lokasi untuk menyelesaikan di Cianjur," ungkapnya.

2. Proses trauma healing terus dilakukan pada siswa-siswi terdampak

Situasi RSUD Sayang Cianjur pasca gempa mag 5.6 dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Yogi Pasha)

Disdik Jabar kini telah mengundurkan waktu UAS untuk sekolah yang terdampak gempa di Cianjur. Dari jadwal awal yang seharusnya 5-17 Desember 2022, diundur menjadi 9 Januari 2023. Saat ini proses pembersihan puing reruntuhan juga tengah dilakukan.

Untuk total siswa-siswi yang mengungsi ke luar daerah, Dedi mengatakan, Disdik Jabar kini masih melakukan pendataan dan belum diketahui total jumlah pastinya.

"Proses ke trauma healing sekarang juga tengah berjalan. Jadi kita belum ke arah itu (pendataan siswa mengungsi keluar darah). Jadi nanti data itu akan kami masukkan di awal Januari di tahun ajaran baru," katanya.

Baca Juga: Dugaan Pungli SMAN 3 Bekasi, Disdik Jabar Ingatkan Sanksi

Baca Juga: Disdik Jabar Tambah Wilayah Zonasi untuk PPDB 2022 Jabar

Berita Terkini Lainnya