COVID-19 Melonjak, DPRD Jabar Minta Belajar Tatap Muka Dihentikan
Kesehatan siswa-siswi harus diprioritaskan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kasus positif COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) terus melonjak. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mengakaji kembali penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada 19 Juli mendatang.
Abdul Hadi Wijaya, Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar dari Fraksi PKS mengatakan, DPRD Jabar terus memantau kondisi COVID-19 di wilayahnya. Dengan kondisi seperti ini, PTM terbatas ada baiknya dipertimbangkan kembali.
"Saat ini kasus COVID-19 di Jabar cenderung naik, semua variabel meningkat, belum lagi varian baru. Kalau tidak berubah, kondisi ini tidak memungkinkan untuk PTM terbatas," ujar Hadi, saat dihubungi, Rabu (23/6/2021).
1. Jangan sampai PTM terbatas menjadi klaster COVID-19 yang baru
Menurutnya, masih ada waktu beberapa pekan untuk mempertimbangkan PTM terbatas. Hadi bilang, jangan sampai PTM terbatas justru membuat siswa terinfeksi COVID-19 dan menjadi klaster baru di lingkunga sekolah.
"Kalau ini jadi klaster, ini susah, dan yang jadi korban anak kita, gak ada yang mau deh anaknya jadi korban," katanya.
Baca Juga: COVID-19 Meledak Lagi, Epidemiolog Minta Rencana PTM Juli Dikaji Lagi
Baca Juga: Nadiem Makarim: Jika Tidak PPKM, Semua Sekolah Boleh PTM Terbatas