Imbas Corona, 70 Persen Angkutan Umum di Majalengka Tidak Beroperasi
Organda akan minta kebijakan ke Pemprov Jawa Barat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Majalengka, IDN Times - Wabah virus corona atau COVID-19 yang terjadi di Indonesia terus memberikan dampak perekonomian di masyarakat. Di Kabupaten Majalengka misalnya, hampir 70 persen transportasi massal tidak beroperasi di tengah wabah virus corona.
Hal itu, setelah banyaknya masyarakat yang memilih diam di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Para sopir mulai mengeluhkan pendapatan mereka akibat berkurangnya jumlah penumpang yang memilih angkutan umum.
1. Sopir angkutan umum minta solusi ke pemerintah
Sopir Bus BS Guvilli Pariwisata, Cucu mengaku, penurunan jumlah penumpang sudah terjadi sejak sepekan lalu. Berkurangnya jumlah penumpang ini dampak dari wabah virus corona yang mulai menyebar di Kabupaten Majalengka.
Dia menyebutkan, kondisi tersebut dirasakan hampir seluruh sopir angkutan umum di sejumlah daerah. Namun, dirinya rela jika pekerjaannya sebagai sopir bus akan berhenti sementara waktu demi mencegah penularan virus corona.
Namun, ia meminta kepada pemerintah agar memperhatikan kondisi masyarakat kecil khususnya para sopir angkutan umum untuk tetap bisa mendapatkan penghasilan.
"Ya harapannya kepada pemerintah yang punya kualitas hukum, bolehlah kepada kami sebagai warga negara, memberikan imbauan, mengeluarkan maklumat jangan keluar tapi dengan syarat kami seperti ini bagaimana caranya agar tetap berpenghasilan," ujar Cucu, Jumat (3/4).