TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sebagian Besar Korban Gempa Cianjur Masih Alami Trauma Berat

Relawan IKI dan universitas melatih guru dan konseling warga

Situasi RSUD Sayang Cianjur pasca gempa mag 5.6 dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Yogi Pasha)

Cianjur, IDN Times - Para korban yang selamat dari gempa bumi di Kabupaten Cianjur masih mengalami trauma. Sebagian di antaranya bahkan mengalami trauma tingkat berat meskipun kejadian tersebut telah berlalu hampir satu bulan lamanya.

Kondisi mental para korban disimpulkan berdasarkan hasil assessment Ikatan Konselor Indonesia (IKI) di lokasi terdampak gempa bumi beberapa hari lalu.

“Hasil asesmen menggunakan DSM 5, yang mengalami trauma berat masih berada di atas 50 persen,” kata Idat Muqodas, Sabtu (31/12/2022).

IKI bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi menggelar kegiatan konseling traumatik untuk membantu para korban gempa bumi di Cianjur. Pada program tersebut, Idat mengaku menjadi salah seorang relawan mewakili Universitas Pendidikan Indonesia Kampung Purwakarta.

1. Relawan dari berbagai perguruan tinggi berpartisipasi

IDN Times/Istimewa

Selain UPI Purwakarta, perguruan tinggi lain yang terlibat di antaranya Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas), Universitas Indraprasta (Unindra), Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (Uhamka) dan Universitas Negeri Medan (Unimed).

Selain itu, kegiatan kali ini juga melibatkan unsur Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Cianjur. “Para dosen dan ilmuwan bidang konseling traumatik (yang berpartisipasi) sebanyak 30 orang,” kata Idat.

2. Tanda-tanda ini dialami warga yang trauma

Ilustrasi Trauma.Pinterest

Trauma yang dialami warga Cianjur merupakan dampak langsung dari bencana gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang terjadi pada 21 November 2022 lalu. Mereka diduga ketakutan setelah menyaksikan fenomena alam yang merusak bangunan hingga menimbulkan ratusan korban jiwa.

“Walaupun kejadian sudah lebih dari 30 hari, banyak yang masih mengalami guncangan psikologis. Hal ini terlihat dari kepanikan yang luar biasa ketika ada gempa susulan,” tutur Idat berdasarkan hasil assesment di lapangan.

3. Ratusan guru BK dilatih lakukan konseling ke warga

IDN Times/Istimewa

Rangkaian kegiatan mereka digelar selama tiga hari di antaranya berisi seminar dan workshop konseling traumatik bagi guru BK SMA/SMK/MA/SLB/SMP/MTs se-Kabupaten Cianjur, Sukabumi dan Bogor pada 15 dan 24 Desember 2022.

Kemudian, Idat mengatakan mereka juga melakukan konseling warga di lokasi terdampak gempa bumi yakni di Kampung Caringin, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur.

“Hari ketiga tanggal 25 Desember 2022 langsung terjun menangani warga yang terdampak langsung. Warga yang ditangani kurang lebih sebanyak 200 orang,” katanya.

Adapun, guru BK yang terlibat tercatat sekitar 125 guru dan 30 orang relawan dari IKI. Sehingga, totalnya ada 155 orang yang turun ke lapangan melakukan konseling individual sekitar 73 warga ditambah warga kategori anak usia dini 18 orang, anak-anak dan remaja sekitar 96 orang.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Dana Bantuan Gempa, Ridwan Kamil Bela Bupati Cianjur

Baca Juga: Dekat Sesar Cugenang, Satu SMK di Cianjur Harus Dipindahkan

Baca Juga: Dilewati 3 Sesar Sekaligus, Purwakarta Baru Akan Kaji Risiko Bencana

Berita Terkini Lainnya