TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Roster Ahmad Nizar Torehkan Sejarah Baru di Sentra Keramik Plered

Ahmad Nizar mengklaim sebagai pionir pembuat roster estetis

Dok pribadi

Purwakarta, IDN Times - Sebelum banyak pihak yang menjual roster atau lubang udara estetis di Indonesia, Ahmad Nizar sudah lebih dulu membuatnya. Inovasinya itu menorehkan catatan baru dalam sejarah perjalanan sentra keramik Plered, Kabupaten Purwakarta.

"Awalnya saya mendapatkan tantangan dari seorang arsitek hebat Indonesia, namanya Andra Matin, untuk membuat roster dengan bentuk yang presisi," kata Nizar saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.

Pembuatan roster yang sesuai dengan pesanan sang arsitek itu menghabiskan waktu hingga bertahun-tahun dengan biaya puluhan juta rupiah. Begitu pula dengan pengorbanan tenaga dan pemikiran untuk riset ke berbagai daerah.

1. Memanfaatkan limbah keramik untuk membuat roster

Pecahan keramik juga banyak ditemukan warga di Mandi Bulan, Jambi Tulo/IDN Times/Ramond EPU

Pengolahan limbah menjadi fokus utama Nizar dalam berkarya sejak masih kuliah di jurusan Seni Rupa di Bandung. Ia bersama teman-temannya mendirikan tempat pengolahan limbah kertas untuk dijadikan produk bernilai seni dan ekonomis.

Begitu juga dengan bahan baku untuk membuat roster tersebut, diambil dari limbah industri keramik yang gagal produksi. "Limbah yang awalnya hanya dimanfaatkan untuk lintasan lari atletik atau lapangan olah raga," ujar Nizar.

2. Terpanggil mengembangkan industri keramik Plered

Dok pribadi

Pengalamannya membangun bisnis kertas hias selama bertahun-tahun menjadi bekal untuk mengembangkan bisnis rosternya di Plered. Meskipun, kepindahannya dari Bandung ke Purwakarta awalnya karena masuk Pegawai Negeri Sipil.

Sejak saat itu, Nizar banyak terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Hingga akhirnya, diminta menjadi Kepala Unit Pelaksana Teknis Penelitian dan Pengembangan Keramik pada 2002-2013.

Di sana, ia mencurahkan seluruh pemikiran dan kemampuannya untuk meneliti dan mengembangkan industri keramik lokal. "Sebagai putra Plered, saya merasa terpanggil bukan hanya melestarikan tapi juga mengembangkan lebih jauh lagi," ujar Nizar.

3. Roster asal Plered digunakan untuk GBK dan venue Sea Games

Stadion Utama Gelora Bung Karno (IDN Times/Herka Yanis)

Hasil penelitiannya banyak menghasilkan inovasi yang diterapkan oleh para pengrajin keramik di Plered. Ia juga mempelopori pembuatan roster bernilai estetis sekaligus kokoh sebagai material arsitektural.

Setelah berhasil mendapatkan cara membuat roster yang sesuai, Nizar akhirnya membangun perusahaan bernama Batagapit. "Sudah banyak proyek besar yang menggunakan roster kami, salah satunya untuk Stadion Gelora Bung Karno dan venue lain saat Sea Games (2011)," ujarnya.

Berita Terkini Lainnya